Ahmad Luthfi Ajak Semangat Gotong Royong di Peringatan Pertempuran Lima Hari

Rabu 15-10-2025,07:36 WIB
Reporter : Selia Dwi Amara
Editor : Arief Setyoko

SEMARANG, MAGELANGEKSPRES.ID Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi mengajak masyarakat menggelorakan semangat perjuangan dan gotong royong dalam memperingati Pertempuran Lima Hari di Semarang yang digelar di kawasan Tugu Muda, Selasa 14 Oktober 2025.

Ia menegaskan, perjuangan dokter Kariadi dan para pahlawan memberi teladan tentang pengabdian, pengorbanan, dan ke-Indonesiaan yang harus dijaga generasi penerus bangsa.

"Hari ini di seputaran Tugu Muda, kita berkhidmat melaksanakan peringatan perjuangan monumental para pahlawan dan syuhada bangsa Indonesia," kata Ahmad Luthfi.

BACA JUGA:Gubernur Ahmad Luthfi Dorong Revitalisasi Tambak dan Program Nila Salin di Jawa Tengah

BACA JUGA:Kejurnas Tenis Piala Tugu Muda 2025 Kembalikan Gairah dan Harapan Tenis Indonesia

BACA JUGA:Perbasi Jateng Siapkan Liga Basket Mandiri, Gubernur Dukung Industri Olahraga Daerah

Menurutnya, semangat perjuangan tidak pernah berhenti karena bangsa masih menghadapi berbagai tantangan, sehingga diperlukan kebersamaan untuk menjaga persatuan dan membangun Indonesia.

Ahmad Luthfi menuturkan, dengan jumlah penduduk 37 juta masyarakat, 8.573 desa/kelurahan, 576 kecamatan, Jawa Tengah memiliki kekuatan besar dalam semangat gotong royong yang menjadi “nyawa” provinsi ini.

Ia mengajak seluruh masyarakat mengambil peran terbaik dalam mengatasi persoalan bangsa dengan prinsip “ringan sama dijinjing, berat sama dipikul,” sebagai wujud persatuan Jawa Tengah.

BACA JUGA:Gubernur Ahmad Luthfi Ajak Ormas Pemuda Jadi Mitra Atasi Kemiskinan di Jateng

BACA JUGA:Ahmad Luthfi Dukung Pemeriksaan BPK demi Wujudkan Pemerintahan Bersih dan Transparan di Jawa Tengah

BACA JUGA:Pemprov Jateng Salurkan 1.000 Sambungan Listrik Gratis untuk Warga Kurang Mampu

Upacara peringatan dimulai dengan pembacaan sejarah singkat Pertempuran Lima Hari Semarang oleh St Sukirno, dan ditutup dengan pertunjukan kolosal Teater Pitoelas Universitas 17 Agustus Semarang yang menggambarkan perjuangan rakyat Semarang melawan tentara Jepang pada 14–18 Oktober 1945. (Adv)

Kategori :