100 Pelukis Pamerkan Karya di ‘Adu Roso’: CATEC Temanggung Angkat Seni dari Hati Nurani

Kamis 20-11-2025,16:00 WIB
Reporter : Setyo Wuwuh
Editor : Nur Imron Rosadi

Kris menyampaikan bahwa keberhasilan pelukis dalam menjual karya mereka diharapkan mampu menumbuhkan semangat berkarya.

Menurutnya, peran kolektor, pecinta seni rupa, dan pemerintah sangat penting untuk mendorong perkembangan seni lukis daerah.

BACA JUGA:Temanggung Dapat Rp13,5 Miliar untuk Perbaikan Empat Ruas Jalan, Tiga Sudah Rampung

Berbagai karya yang dipamerkan menunjukkan ragam gaya, mulai dari naturalis, abstrak, human interest, hingga representasi tokoh sejarah dan politik.

Beberapa karya juga terinspirasi situs-situs bersejarah seperti Borobudur, yang memadukan nilai tradisional dan modernitas.

Dalam sambutannya, Bupati Temanggung melalui Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Tri Raharjo menyampaikan bahwa pameran ini menjadi bukti bahwa seni lukis daerah memiliki daya hidup dan potensi besar untuk terus berkembang.

Adu Roso, kata dia, juga menjadi momentum penting dalam memikirkan regenerasi pelukis CATEC agar tetap eksis.

BACA JUGA:Polres Temanggung Bekuk 8 Pengedar Obat Terlarang, Ribuan Butir Diamankan

Regenerasi dianggap penting untuk mengajak pelukis muda memahami manajemen pameran serta menjalin relasi dengan kolektor dan pencari bakat.

Upaya ini diharapkan dapat meningkatkan perkembangan seni lukis CATEC hingga menembus galeri-galeri besar di Indonesia.

Kris Darmawan menambahkan bahwa pameran Adu Roso bukan hanya ajang pamer karya, tetapi juga ruang introspeksi bagi para pelukis untuk menilai sejauh mana pesan dalam karya mereka sampai kepada publik.

BACA JUGA:Ngopi Sebentar, Kantor JNT Kedu Temanggung Kemalingan: Laptop dan HP Raib Digondol Pencuri Bermobil Putih

Dengan tema yang sarat makna, CATEC berharap pameran ini dapat menjadi ruang penguatan hubungan antar seniman dan masyarakat pecinta seni.

“Jalur pendidikan pemerintahan juga perlu mengenalkan seni lukis sejak dini di sekolah, agar kaderisasi perupa tidak terputus. Dalam konteks regenerasi, tema Adu Roso sangat menyentuh bagi birokrasi demi keberlanjutan seni lukis,” pungkas Kris.

Kategori :