Selain RSUD Tidar, Pemkot, kata Damar, juga menata ulang peluang pendapatan lain seperti retribusi jasa umum dan pelayanan perizinan.
BACA JUGA:Tingkatkan Sinergi dan Kualitas Pengelolaan Hukum, JDIH Unsoed Kunjungi Untidar
Penataan itu bertujuan menciptakan ekosistem fiskal yang lebih seimbang.
Sementara itu, penguatan kemitraan dengan pelaku usaha lokal dan UMKM turut dihitung karena sektor perdagangan dan jasa masih menjadi penopang ekonomi daerah.
Sementara itu, Wakil Walikota Magelang, dr Sri Harso, menilai RSUD Tidar telah berada di jalur yang diharapkan sejak awal pembangunan rumah sakit tersebut.
Menurutnya, fasilitas yang terus berkembang menjadikan RSUD Tidar salah satu pusat layanan kesehatan yang banyak dipilih masyarakat di kawasan Kedu.
BACA JUGA:SMKN 2 Magelang Dorong Siswa Kelas 12 Siap Bersaing Global, Hadirkan LPK Jerman dan Jepang
"Sejak awal, mimpi saya dan Mas Damar (Walikota Magelang) adalah menghadirkan rumah sakit yang komplet dan bertarap rujukan. Perjalanan RSUD Tidar menuju ke sana berjalan konsisten," kata Sri Harso yang juga mantan Direktur RSUD Tidar itu.
Menurutnya, peningkatan kualitas layanan, ketepatan tenaga medis, serta pengembangan teknologi kesehatan membuat daya tarik RSUD Tidar kian kuat.
Arus pasien dari kabupaten sekitar memperlihatkan kepercayaan masyarakat terhadap layanan rumah sakit selama ini.
BACA JUGA:Harumkan Sekolah, Guru dan Siswa SMP Mutual Raih Puluhan Prestasi di Momen Hari Guru
"RSUD Tidar akan menjadi pusat layanan yang mengangkat harkat kesehatan masyarakat se eks Karesidenan Kedu. Arahnya sudah tampak, tinggal memperkuat ritme pembangunan fasilitas," tandasnya.