DPRD Purworejo Dorong Pengembangan Memorial House WR Soepratman: Dari Pembangunan MCK hingga Tata Kawasan

Minggu 30-11-2025,16:12 WIB
Reporter : Eko Sutopo
Editor : Nur Imron Rosadi

PURWOREJO, MAGELANGEKSPRES.ID Diskusi hangat mengenai perjalanan hidup dan perjuangan Wage Rudolf (WR) Soepratman mewarnai kegiatan Ngobrol Bareng di Memorial House WR Soepratman, Dusun Tembelang, Desa Somongari, Kecamatan Kaligesing, Purworejo, Kamis (27/11).

Acara yang digelar Bidang Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Purworejo ini diikuti berbagai unsur, termasuk perwakilan DPRD Kabupaten Purworejo.

Ketua Komisi IV DPRD Purworejo, Sri Susilowati, hadir bersama anggota Komisi IV, Erwin Sulistiyani dan Muharomah.

BACA JUGA:15 Raperda Ditetapkan Masuk Propemperda 2026, Ketua DPRD Purworejo Tekankan Peningkatan Kualitas Regulasi

Dalam kesempatan itu, Susilowati menyampaikan bahwa meski nominalnya belum besar, alokasi APBD mulai memberikan dampak nyata, salah satunya melalui pembangunan fasilitas MCK di kawasan memorial.

“Selama ini kalau ada tamu dan ingin ke kamar mandi harus menumpang ke rumah warga terdekat, yang jaraknya juga tidak dekat. Dengan pembangunan MCK ini, paling tidak sudah memberikan kenyamanan,” ujarnya.

Selain fasilitas, Susilowati juga mengapresiasi perbaikan tata letak kawasan memorial yang dinilai jauh lebih baik dibandingkan kondisi sebelumnya.

BACA JUGA:Komisi I DPRD Purworejo Pacu Peningkatan Investasi, RUPM Purworejo 2025-2045 Terus Dikaji

Ia menegaskan bahwa DPRD sepakat terus mengawal pengembangan Memorial House WR Soepratman agar semakin layak menjadi ruang edukasi sejarah bagi masyarakat.

“Kita ini seharusnya bangga. WR Soepratman adalah salah satu pahlawan nasional yang berjuang melalui seni,” katanya.

Ia pun kembali menyinggung proses penciptaan lagu Indonesia Raya yang penuh risiko.

WR Soepratman harus menyanyikannya tanpa teks demi menghindari penangkapan oleh kolonial Belanda.

BACA JUGA:Kasus Bullying Masih Marak, Komisi IV DPRD Purworejo Minta Sekolah Tak Tutup Mata

“Pada saat itu, kalau ada teks lalu diketahui Belanda, dia bisa ditangkap. Bahkan menulis teks Indonesia Raya pun dilakukan secara sembunyi-sembunyi,” jelasnya.

Menurut Susilowati, teks lagu kebangsaan tersebut memuat semangat juang masyarakat Indonesia, khususnya para pemuda, dalam meraih kemerdekaan.

Kategori :