Kasatlantas Polresta Magelang Kompol Nyi Ayu Fitria Rachma mengatakan, Kabupaten Magelang menjadi jalur tengah sekaligus jalur alternatif Pulau Jawa, sehingga berpotensi mengalami lonjakan kendaraan dari arah Yogyakarta, Semarang, dan Purworejo.
“Sejumlah titik rawan sudah kami petakan beserta skema penanganannya. Di Sambung Payaman, kepadatan sering terjadi akibat bottleneck di depan SPBU. Saat padat, arus akan dialihkan melalui Menowo,” jelasnya.
BACA JUGA:Ketua RT Kini Lebih Dihargai, Walikota Magelang Perkuat Peran Layanan Publik
Di Simpang Artos, koordinasi lintas instansi dilakukan dengan penempatan personel dan rekayasa lalu lintas untuk mengurai antrean.
Sementara di Muntilan, terutama kawasan pasar sayur, kepadatan diperkirakan muncul pada jam-jam tertentu.
"Kawasan wisata Borobudur menjadi atensi khusus, terutama pukul 14.00 hingga menjelang Magrib sebagai jam puncak kunjungan," terangnya.
BACA JUGA:HKSN 2025 di Kabupaten Magelang, Kemensos Dorong Solidaritas Nasional Tangani Bencana
Di Ketep Pass, turut disiapkan pos strong point, pengaturan parkir, jalur alternatif, dan dukungan relawan pengganjal untuk membantu kendaraan di tanjakan.
“Sebagai mitigasi, rambu peringatan dan mata kucing sudah dipasang, termasuk di turunan Gimblang, untuk meningkatkan kewaspadaan pengguna jalan,” pungkasnya.