PURWOREJO, MAGELANGEKSPRES.ID - Wakil Bupati Purworejo, Dion Agasi Setiabudi, melakukan monitoring langsung ke lokasi pengambilan material di Quarry Wadas Kecamatan Bener untuk memacu percepatan pembangunan Bendung Bener, Kamis (18/12) sore.
Monitoring difokuskan pada evaluasi progres pembangunan Bendung Bener serta sejumlah program infrastruktur strategis di Kecamatan Bener, khususnya kondisi Jalan Poros Kabupaten Purworejo, yakni ruas Jalan Wadas–Pekacangan.
Kegiatan monitoring turut dihadiri Wakil Ketua DPRD Kabupaten Purworejo Rohkman, Wakil Ketua Komisi IV DPRD Purworejo Ivan Fatchan Gani Wardhana, Anggota Komisi III DPRD Purworejo Abtadiussholikhin, Kepala DPUPR Kabupaten Purworejo H. Suranto, Forkopimcam Bener, Kepala Desa Wadas, Kepala Desa Pekacangan, Kepala Desa Benowo, Penjabat Kepala Desa Kaliwader, serta sejumlah tamu undangan lainnya.
BACA JUGA:Proyek Pembangunan Kantor Kelurahan di Purworejo Ini Molor, Rokhman Minta Perkerjaan Dikebut
Wakil Bupati Dion Agasi Setiabudi mengungkapkan keprihatinannya terhadap kondisi di lapangan.
Dari hasil monitoring, pihaknya mengaku tidak optimistis target penyelesaian Bendung Bener pada tahun 2029 dapat tercapai apabila kondisi saat ini tidak segera dievaluasi.
“Setelah melihat langsung kondisi pengambilan material di Quarry Wadas, kami terus terang tidak optimis target penyelesaian Bendung Bener tahun 2029 bisa tercapai. Alat berat yang beroperasi sangat sedikit, dan dari laporan masyarakat kami temukan banyak kendala di lapangan,” kata Dion.
Dion menjelaskan, salah satu kendala utama adalah persoalan pembayaran yang menyebabkan aktivitas alat berat kerap terhenti.
Menurutnya, kondisi tersebut harus segera mendapat perhatian serius dari pemerintah pusat.
“Harapan kami ke depan harus ada evaluasi menyeluruh. Pemerintah daerah bersama DPRD akan mendorong dan menuntut pemerintah pusat agar memiliki komitmen penuh untuk menyelesaikan Bendung Bener sesuai target. Perlu diingat, target awal bendungan ini bahkan sempat ditetapkan tahun 2024, namun kini mundur hingga 2029,” tegasnya.
BACA JUGA:Purworejo Apresiasi 21 Inovator Daerah, Bupati Tekankan Pentingnya Riset untuk Pembangunan
Kendati Bendungan Bener saat ini tidak lagi masuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN), Dion menekankan bahwa proyek tersebut tetap sangat relevan dengan arah kebijakan nasional, khususnya ketahanan pangan di era pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
“Bendungan Bener nantinya akan mengairi sekitar 15 ribu hektare lahan pertanian di Kabupaten Purworejo dan sekitarnya. Ini sangat strategis untuk mendukung ketahanan pangan. Jangan sampai dampak sosial, konflik, dan investasi besar yang sudah terjadi justru tidak memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat,” terangnya.
Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Kabupaten Purworejo, Rohkman, menegaskan bahwa pembangunan Bendungan Bener masih menghadapi dua persoalan krusial, yakni anggaran dan ketersediaan material.