Penerima Program MBG di Kabupaten Purworejo Belum Merata, Wabup Dion Agasi Angkat Bicara

Selasa 23-12-2025,17:44 WIB
Reporter : Eko Sutopo
Editor : Nur Imron Rosadi

PURWOREJO, MAGELANGEKSPRES.ID Wakil Bupati Purworejo, Dion Agasi Setiabudi, angkat bicara terkait belum meratanya penerima manfaat Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Purworejo.

Menanggapi pertanyaan saat gendu-gendu rasa bersama kepala dan perangkat desa di Desa Wadas Kecamatan Bener Kamis (18/12) kemarin, Dion menegaskan bahwa meski program MBG merupakan kebijakan pemerintah pusat, daerah tetap memiliki tanggung jawab untuk memastikan pelaksanaannya berjalan baik.

“Terkait MBG, walaupun ini di luar kewenangan kami, tetapi daerah memiliki kewajiban membantu jalannya program pemerintah pusat. Hari ini seluruh kuota dapur yang dialokasikan di Purworejo sudah penuh secara sistem,” kata Dion Agasi.

BACA JUGA:Sejumlah Dapur MBG di Purworejo Disidak, Bupati Minta SPPG Beroperasi Sesuai SOP

Kendati demikian, kondisi di lapangan dinilai belum sejalan dengan data sistem.

Dion menyebut masih banyak titik yang tercatat sebagai penerima program, tetapi tidak berjalan sama sekali.

“Kami melihat banyak titik yang sudah masuk sistem MBG, tetapi tidak ada programnya. Ada yang berjalan tapi progresnya sangat tidak signifikan. Ini perlu dievaluasi. Harapannya masyarakat segera bisa merasakan program dari Pak Prabowo ini,” tegasnya.

BACA JUGA:Wabup Dion Agasi Ajak Pelajar Purworejo Tingkatkan Kesadaran Politik dan Soft Skill

Dion mengingatkan jika kondisi tersebut dibiarkan, maka masyarakat akan dirugikan.

Pasalnya, pihak yang siap membangun dapur tidak dapat masuk akibat sistem terkunci oleh kuota penuh.

“Kalau dibiarkan, orang yang siap membangun dapur tidak bisa masuk, sementara dapur yang terdaftar tidak berjalan. Akhirnya kemanfaatan program tidak optimal,” ungkapnya.

Lebih lanjut Dion menargetkan pada tahun 2026 seluruh penerima manfaat di Purworejo sudah terlayani.

BACA JUGA:Dion Agasi: Persoalan Sampah di Purworejo Mendesak Ditangani

“Harapan saya tahun 2026 seluruh anak dan penerima manfaat sudah bisa terbangun pemenuhannya. Titik-titik yang tidak berjalan harus dievaluasi,” katanya.

Saat ini, lanjut Dion, jumlah dapur MBG yang beroperasi masih terbatas dan masih banyak sekolah yang belum terlayani.

Kategori :