Pemkot Magelang Gunakan Radio untuk PJJ di Tengah Pandemi

Pemkot Magelang Gunakan Radio untuk PJJ di Tengah Pandemi

MAGELANGEKSPRES.COM,MAGELANG  - Sebuah terobosan visioner ditempuh Pemkot Magelang untuk memberikan pembelajaran kepada peserta didik di tengah pandemi Covid-19 yang belum berakhir ini. Memanfaatkan Radio Magelang FM, guru akan dihadirkan di studio untuk memberikan pembelajaran kepada peserta didik secara jarak jauh. Walikota Magelang, Sigit Widyonindito mengatakan, radio bisa menjadi salah satu media alternatif untuk metode pembelajaran jarak jauh. Sebab, di daerah tertentu jangkauan sinyal radio lebih luas dari internet. Terlebih lagi, radio tidak memakan kuota, sehingga akan meringankan beban orangtua siswa. ”Radio terbilang mudah dijangkau oleh seluruh kalangan, juga gratis. Kita punya radio itu, ya kita manfaatkan untuk perkembangan anak-anak kita yang sekolah,” kata Sigit, kepada wartawan, Senin (7/9). Menurut Sigit, Pemkot Magelang senantiasa mendorong para guru untuk meningkatkan keterampilan sehingga pembelajaran secara luar jaringan maupun dalam jaringan dapat berjalan secara optimal. ”Kita mengkaji terus lewat media online dan sekarang lewat radio. Karena anak-anak kita harus mengikuti pendidikan terus, jangan sampai terlewatkan,” paparnya. Di satu sisi, Sigit juga menyampaikan bahwa pemerintah tinggal mencairkan dana subsidi kuota bagi semua siswa di wilayahnya. Subsidi bantuan kuota internet ini dimaksudkan agar kegiatan belajar mengajar (KBM) secara daring lebih optimal. ”Sudah dikaji, sudah saya setujui, tinggal merealisasikannya saja,” tandasnya. Baca Juga KPU Fasilitasi Pemeriksaan Kesehatan Bapaslon di RS Moewardi Solo Ia menegaskan bahwa pembelajaran jarak jauh menjadi langkah satu-satunya yang bisa ditempuh di tengah pandemi saat ini. Meskipun gagasan untuk pembelajaran tatap muka dengan protokol kesehatan terus dikaji dan sudah menghasilkan teori-teori yang sangat bagus. ”Pembelajaran tatap muka itu sudah banyak sekali teorinya. Kita sudah kaji sejak lama, akhirnya melahirkan teori dan kajian yang sangat apik. Tapi kita tidak boleh gegabah, karena menyangkut anak-anak. Saya tidak mau ambil risiko, belajar dari daerah lain, nanti anak-anak kita jadi korban,” jelasnya. Dia meminta masyarakat, terutama wali murid untuk bersabar. Saat ini adalah momentum yang tepat untuk orangtua mendampingi anak-anak mereka belajar dari rumah. ”Dibilang anak-anak di rumah terus sudah bosan, ya siapa yang tidak bosan. Tapi saya harap orangtua bersabar dulu. Demi anak-anak kita, agar tetap sehat, terhindar dari virus corona ini,” papar dia. Sementara itu, Kepala Dinas Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik(Diskominsta) Kota Magelang, Suryantoro membenarkan bahwa Radio Magelang FM, saat ini diberdayakan untuk menunjang pembelajaran anak sekolah. ”Mulai hari ini (kemarin) sudah kita buka pembelajaran lewat siaran radio Magelang FM. Sekarang baru siswa SMP dulu karena anak-anak SD sedang mid semester,” katanya. Pihaknya mendapatkan jadwal siaran pembelajaran lewat radio dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Magelang. Suryantoro menyebut, Senin-Sabtu pukul 09.30-11.00 WIB adalah kelas pagi, sedangkan pukul 15.30-17.00 WIB adalah kelas sore. ”Pembelajaran via siaran radio ini akan berlangsung sampai tatap muka dibuka nanti. Tentunya kita akan terus lakukan evaluasi di perjalanan, mana yang akan ditambahi, dikembangkan, dan sebagainya,” kata dia. Ke depan, Suryantoro juga menginginkan adanya siaran interaktif antara guru dan siswa. Hal ini agar metode pembelajaran yang digunakan nyaris tiada beda dengan tatap muka.”Kita bisa undang siswa satu anak misalnya, ada guru di situ, terus terjadi dialog pembelajaran seperti tatap muka. Siaran ini kemudian didengarkan oleh pendengar Magelang FM, tak terkecuali para peserta didik,” pungkasnya. (wid)

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: