Sekda Tinjau Langsung Pembangunan Pasar Induk Wonosobo

Sekda Tinjau Langsung Pembangunan Pasar Induk Wonosobo

MAGELANGEKSPRES.COM,WONOSOBO – Menindaklanjuti semakin dekatnya tenggat waktu penyelesaian pembangunan Pasar Induk Wonosobo yang harus selesai pada 21 Desember 2020 mendatang ditambah dengan adanya perbedaan perhitungan antara Penyedia Jasa dan Manajemen Kontruksi, Sekda bersama dinas terkait meninjau langsung progres pembangunan, Sabtu (7/11). Sekda One Andang Wardoyo bersama perwakilan dinas terkait dan peneliti Unnes mengawali kegiatan dengan membahas perbedaan angka prosentase progress yang diharapkan bisa selesai setelah kunjungan. “Adanya perbedaan perhitungan progres ini kita cek langsung dan kita lihat pekerjaan yang dinilai kritis atau urgen mengingat tenggat waktu sudah mendekati 21 Desember. Kami meninjau dan koordinasi langsung untuk pastikan progres karena ada perbedaan perhitungan yang belum sinkron dari Penyedia Jasa dan MK. Kami tidak mau perbedaan ini hambat administrasi, maka kami cek ke lapangan satu per satu apa saja pekerjaan yang kritis dibuktikan dan bagaimana penilaian MK,” ungkap Sekda. Meski dengan berbagai persoalan tersebut dan melihat progres di lapangan, Pemkab masih optimis bahwa pengerjaan akan selesai tepat waktu. Disebut Andang, ada beberapa pekerjaan yang volumenya tinggi namun belum selesai dan dinilai urgen. “Ada pengerjaan kabel instalasi listrik di lantai 3 dan 4. Genset yang dipesan juga belum sampai dan direncanakan tanggal 20 sampai. Kemudian untuk atap Atrium berupa tempered glass untuk dilakukan cek ke pabriknya karena barang-barang fabrikasi harus dicek langsung. Pemkab berikan warning dan dari penyedia jasa masih konsisten untuk bisa selesai,” imbuhnya. Meskipun di Perpres ada perpanjangan waktu sampai 50 hari kerja dengan ketentuan denda namun dengan kajian-kajian terbaru diharapkan masih bisa tepat waktu. Berbagai langkah yang dilakukan pemkab di antaranya dengan menyelesaikan berbagai perizinan oleh dinas terkait sehingga bisa mempercepat proses. “Pemkab terus memantau soal pertambahan pekerja. Penyedia jasa masih komitmen tapi pemkab terus pastikan begitu juga soal modal atau keuangan. Beberapa pekerjaan yang belum terhitung kecil seperti finishing, termasuk listrik untuk tambah daya dari PLN. Sekat lapak sudah datang tapi belum terpasang,” imbuhnya. Baca juga Ganjar: Tempat Pengungsian di Kabupaten Magelang The Best Penghitungan progres yang disampaikan sebelumnya yakni  75,6% pada 7 Oktober lalu merupakan akumulasi dari tahun 2019 dan 202. Sedangkan perbedaan perhitungan progress yang sekarang ada ini diparuh ke dua. Sehingga pihak peneliti Unnes menyarankan untuk adanya kejelasan terkait perbedaan persepsi antara Penyedia Jasa dan MK yang kaitannya dengan acuan yang dipakai. “Kami sarankan untuk perizinan itu swakelola dan di adendum akan ada kejelasan soal perbedaan persepsi. Sementera memang di banyak tempat masalah utamanya modal karena kondisi pandemi. Kami yakin dengan tetap sesuai koridor saya yakin bisa dipercepat dan selesai. Terutama untuk barang fabrikasi harus dikawal betul untuk segera dikirim,” ungkapnya. (win)

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: