Sempat Gaduh, Nakes Purworejo Dikembalikan ke Hotel Ganesha
MAGELANGEKSPRES.COM,PURWOREJO – Puluhan tenaga kesehatan (nakes) yang menangani Pasien Dalam Pengawasan (PDP) dan Positif Tanpa Gejala (PTG) di RSUD Tjitrowardojo akhirnya dikembalikan ke Hotel Ganesha Purworejo, Kamis (7/5) siang setelah sebelumnya dipindahkan ke gedung RS Tipe C Cokronegoro di Banyuurip Purworejo. Beredar kabar jika pengembalian nakes ke Hotel Ganesha tersebut lantaran adanya kegaduhan biaya penginapan dan fasilitas Hotel Ganesha. Namun kabar tersebut dibantah oleh Jubir Covid-19 Purworejo. Pantauan Purworejo Ekspres, para nakes tersebut tampak berbondong-bondong memasuki kamar kawasan hotel plat merah tersebut dengan mengendarai sepeda motor dan diangkut menggunakan mobil pribadi sekitar pukul 14.30 WIB. Mereka dikawal oleh Ketua Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) dan Jubir Gugus Tugas Penanganan Covid-19, dr Darus. “Pada nakes ini dipindahkan ke RSUD RAA Tjokronegoro selama dua hari, karena kamar-kamar mereka disterilisasi dengan disinfectan. Hotel Ganesha disterilisasi secara berkala, karena dikhawatirkan ada virus di kamar mereka. Sterilisasi selama 2x24 jam sejak Selasa kemarin. Jadi tidak benar jika pemindahannya karena biaya hotel,” terang Darus. Disinggung mengenai persoalan biaya penginapan, Darus menegaskan bahwa kegaduhan dan kesimpangsiuran informasi yang beredar tersebut lantaran kesalah pahaman posisi anggaran untuk fasilitas nakes ini leading sektornya dimana. Dan persoalan ini sudah clear bahwa leading sektornya berada di bawah Dinas Kesehatan. “Menurut struktur terbaru RSUD itu berada di Dinas Kesehatan. Jadi pengaturannya di dinas kami. Untuk covid refocusing anggaran Dinkes sebesar Rp 5 miliar lebih termasuk di dalamnya untuk fasilitasi nakes ini,” katanya. Dikatakannya bahwa ada sebanyak 48 nakes yang mendaftar. Mereka adalah perawat dan bidan dari Bangsal Bima yang merawat PDP dan Bangsal Dahlia yang merawat pasien positif dan reaktif RDT positif tanpa gejala. \"Jadi bukan OTG, harus dibedakan. OTG adalah orang yang punya kontak erat dengan positif covid-19, tetapi orang tersebut tanpa gejala, jadi belum tentu positif. Sementara positif tanpa gejala adalah orang yang poistif terpapar virus corona namun tanpa gejala,\" jelas dr Darus. Sementara terkait isu yang beredar bahwa nakes dipungut biaya untuk Hotel Ganesha, Ketua Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Kabupaten Purworejo Heru Agung Prastowo menyampaikan bahwa hal itu tidak benar. \"Tidak ada pungutan biaya apapun dari pihak hotel yang merupakan milik Pemda ini,” katanya. Koordinator perawat, Nurkhamid mengatakan bahwa mereka akan tinggal di Hotel Ganesha hingga masa tanggap darurat Covid-19 selesai. \"Fasilitas ini gratis tidak ada pungutan. Termasuk makan untuk sahur dan berbuka juga disediakan oleh pihak hotel,\" kata Nurkhamid. (luk)
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:
