Suhu Dingin 'Bediding' Selimuti Magelang, BMKG: Bertahan hingga Agustus
SUHU DINGIN. BMKG merilis data terbaru selama beberapa hari ke depan suhu di Magelang dan sekitarnya turun menjadi 16 derajat di siang hari.-TANGKAPAN LAYAR-MAGELANG EKSPRES
MAGELANG, MAGELANGEKSPRES.ID – Fenomena suhu dingin yang dikenal sebagai bediding menyelimuti wilayah Magelang dan sekitarnya sejak awal Juli.
Suhu udara pada malam hingga pagi hari tercatat menurun drastis, bahkan mencapai 16–18 derajat Celsius di sejumlah wilayah dataran rendah, seperti Kota Magelang, Kecamatan Bandongan, Mungkid, Secang, dan Mertoyudan.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebut fenomena ini merupakan dampak dari pergerakan Monsun Dingin Australia yang membawa massa udara kering dan dingin melintasi wilayah Indonesia, terutama di Pulau Jawa, selama musim kemarau.
BACA JUGA:Di Magelang dan Dieng Suhu Dingin Ekstrem Terjadi, Ini Penjelasan BMKG
"Fenomena udara dingin atau bediding ini merupakan gejala rutin musim kemarau dan diperkirakan masih berlangsung hingga akhir Agustus," kata Kepala BMKG Stasiun Klimatologi Semarang, melalui situs resminya dikutip, Jumat, 11 Juli 2025.
Bediding terjadi karena langit pada malam hari cenderung cerah tanpa tutupan awan, sehingga panas yang diserap bumi di siang hari langsung terlepas ke atmosfer.
Rendahnya kelembapan udara juga menjadi faktor yang memperkuat efek pendinginan tersebut.
BACA JUGA:Siang Ini Suhu di Magelang Capai 34 Derajat, Ini Sudah Sangat Panas Sekali
Data prakiraan cuaca BMKG periode 11-17 Juli 2025 menunjukkan suhu minimum harian di Magelang berkisar antara 16 hingga 20 derajat Celsius.
Sementara suhu maksimum siang hari mencapai 28–30 derajat Celsius.
Puncak suhu dingin diperkirakan terjadi pada pertengahan Juli hingga awal Agustus.
Dampak fenomena ini mulai dirasakan masyarakat.
Beberapa warga mengeluhkan peningkatan kasus gangguan saluran pernapasan ringan, terutama di kalangan anak-anak dan lansia.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber: magelang ekspres