Marjinugroho Ajak Warga Rusunawa Nglarangan Kota Magelang Kompak Atasi Sampah

Anggota Komisi C DPRD Kota Magelang ini menyebut, legislatif memiliki beberapa tanggung jawab terkait sampah antara lain menyiapkan regulasi, mengalokasikan anggaran, dan memastikan pengawasan berjalan.

Dengan begitu, TPS3R tidak hanya menjadi slogan, tetapi benar-benar hadir sebagai solusi berkelanjutan.

BACA JUGA:Pemkot Magelang Masifkan Masyarakat Turut Awasi Dana RT Rp50 Juta Per Tahun

"Masyarakat adalah aktor utama, sedangkan DPRD hadir sebagai fasilitator. Jika sinergi ini terbangun, volume sampah ke TPA bisa ditekan sekaligus memberi nilai ekonomi baru," katanya.

Para pegiat lingkungan yang hadir menyambut positif ajakan itu.

Mereka menilai, keberhasilan mengatasi sampah harus dimulai dari lingkungan terdekat, kemudian diperkuat dengan kebijakan yang berpihak kepada warga.

Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Magelang, Makhmud Yunus menjelaskan pihaknya cukup getol dalam rangka meningkatkan partisipasi, dan kolaborasi, dan komitmen masyarakat dalam pengelolaan sampah yang berkelanjutan.

BACA JUGA:Untidar Juara Lomba Voli Antar-BEM Eks Karesidenan Kedu 2025

Dia mengungkapkan di Kota Magelang saat ini telah terbentuk 99 Bank Sampah, 17 Kampung Organik, 70 Sekolah Adiwiyata baik tingkat Kota, Provinsi, Nasional dan Mandiri.

Selain itu, ada 31 Kampung Iklim dengan Predikat Pratama, Madya dan Utama.

Bahkan, Kampung Iklim Bersemi di RW 4 Jambon Gesikan Kelurahan Cacaban masuk dalam nominasi capaian tertinggi Predikat Kampung Iklim di Indonesia.

"Kami akan terus berusaha meningkatkan jumlah Bank Sampah, Kampung Organik, Sekolah Adiwiyata, dan Kampung Iklim di tahun ini dan tahun-tahun mendatang," katanya.

BACA JUGA:Mitigasi Bencana Relawan di Kota Magelang Makin Terarah Lewat Aksi SAMBUT

Terpisah, salah satu peserta sosialisasi yang juga Ketua RW 4 Potrobangsan, Maryanto menilai TPS3R memberi manfaat besar.

Adanya TPS3R bisa menjadi solusi strategis di wilayahnya.

Sumber: magelang ekspres