Retret Pimpinan OPD Kota Magelang Kuatkan Kepemimpinan dan Kolaborasi Pembangunan

"Tujuannya agar para pemimpin daerah mampu berpikir kreatif, berinovasi, dan cepat merespons perubahan," jelas Anita.

Menurut Anita, pendekatan strategic learning diterapkan dengan membagi peserta ke dalam enam kelompok berdasarkan urusan dan tupoksi masing-masing.

BACA JUGA:SMA Negeri 5 Magelang Gelar Pelatihan Jurnalistik untuk Siswa Ekstrakurikuler Arjuna

Mereka mengerjakan studi kasus dan merancang arah kebijakan di bidangnya, kemudian mempresentasikan hasil pembelajarannya di hadapan wali kota pada hari terakhir.

"Dari situ akan terlihat arah kebijakan dan strategi OPD mereka dalam mendukung visi pembangunan Kota Magelang," ujarnya.

Meskipun seluruh pejabat eselon II mengikuti kegiatan ini, Anita memastikan pelayanan publik di Kota Magelang tetap berjalan seperti biasa.

"Pelayanan kepada masyarakat tetap seperti biasa, tidak ada pengurangan sedikitpun," tandasnya.

BACA JUGA:Dari Jepang ke Italia: Siswa SMP Mutual Menyusuri Dunia di Oktofest 2025

Sementara itu, Walikota Magelang Damar Prasetyono mengatakan, alasan pemilihan lokasi di BPSDMD Jawa Tengah dilakukan karena lembaga tersebut memiliki fasilitas dan kapasitas pembelajaran aparatur dengan akreditasi unggul nasional.

Kegiatan ini pun dilaksanakan melalui skema diklat manajerial dengan pendekatan efisiensi pembiayaan.

"Berkali-kali saya katakan dan saya imbau kepada seluruh pejabat dan ASN di Kota Magelang, setiap rupiah harus menghasilkan output nyata. Termasuk acara ini, harus melahirkan strategi konkret bagi arah pembangunan di Kota Magelang," jelasnya.

Ia meminta, melalui Mandala Magelang Strategic Learning, seluruh kepala OPD dan camat dapat menjadi penggerak perubahan birokrasi yang inovatif, kolaboratif, dan berorientasi hasil.

Dengan begitu, Kota Magelang mampu mewujudkan daerah yang maju dan berdaya saing.

Sumber: magelang ekspres