Konsekuensi Inabah pada Allah
Konsekuensi Inabah pada Allah--
“Dan kembalilah kalian kepada Rabb kalian dan berserah dirilah kepada-Nya.” (Az-Zumar: 54).
BACA JUGA:4 Kiat Mengisi Waktu Pagi agar Berkah
Dua Macam Inabah
Imam Ibnu Qayyim rahimahullah menyebutkan bahwa inabah ada 2 macam :
1.Inabah kepada rububiyah Allah, yaitu kembali kepada-Nya karena merasa butuh dan terdesak. Inabah ini dilakukan oleh semua makhluk, baik orang beriman maupun kafir, orang saleh maupun pendosa. Ketika tertimpa musibah, mereka kembali kepada Allah dengan harapan pertolongan. Tapi jenis inabah ini tidak menunjukkan keimanan yang benar, karena bisa saja disertai kesyirikan dan kekufuran setelah itu.
2. Inabah kepada uluhiyah Allah, yaitu kembali kepada-Nya dengan penuh cinta, tunduk, dan penghambaan. Inilah inabah nya orang-orang beriman dan wali-wali Allah.
Inabah Mencakup 4 Perkara :
1. Cinta kepada Allah
2. Tunduk dan merendahkan diri kepada-Nya
3. Kembali dan menghadapkan hati kepada-Nya
4. Menjauh dari selain-Nya
Seseorang baru benar-benar disebut sebagai “munib” (orang yang berinabah) jika empat hal ini terkumpul pada dirinya.
Orang yang benar-benar disebut sebagai “munib” (orang yang berinabah) adalah yang memiliki keempat hal ini.
Penafsiran para ulama salaf terhadap kata “inabah” pun berkisar pada makna-makna ini. (Lihat : مدارج السالكين ١/ ٤٦٦)
Tingkatan Orang Dalam Berinabah
Orang berbeda-beda tingkatannya dalam berinabah (kembali kepada Allah), diantaranya :
1.Orang yang berinabah kepada Allah dengan meninggalkan maksiat dan pelanggaran. Ia kembali kepada Allah karena takut akan ancaman dan hukuman. Inabah seperti ini didorong oleh ilmu, rasa takut, dan kehati-hatian.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber: inabah