Gus Yusuf : Mahasiswa Magelang, Jangan Sampai Ditunggangi

Gus Yusuf : Mahasiswa Magelang, Jangan Sampai Ditunggangi

MAGELANG-Pengasuh Ponpes Asrama Perguruan Islam (API) Tegalrejo, Magelang, KH Yusuf Chudlori (Gus Yusuf) meminta mahasiswa Magelang berhati-hati, jangan sampai ditunggangi oleh pihak-pihak tertentu saat demo. Menurut Gus Yusuf, aksi yang dilakukan oleh mahasiswa itu terjadi karena ada perbedaan pandangan atau pendapat terkait sejumlah RUU yang digodok oleh DPR dan pemerintah. "Kalau ada perbedaan itu wajar, mahasiswa yang menolak tentu mempunyai argumentasi, demikian DPR juga sudah cukup lama membahas RUU tersebut, di dalamnya banyak orang ahli, tentu mereka juga mempunyai argumentasi sendiri. Yang perlu diwaspadai adanya pihak-pihak yang sengaja menunggangi aksi tersebut. Awalnya, hanya menuntut pembatalkan UU KPK, RKUHP, RUU Ketenagakerjaan dan RUU Pertanahan, namun kemudian melebar ingin menurunkan Pesiden Jokwi," ungkap Gus Yusuf saat memberikan tausiyah di halaman Ponpes Al Qodiriyah di Dusun Bawang, Desa Candisari, Kecamatan Windusari, Magelang Jumat siang. Gus Yusuf mencontohkan, perbedaan itu sudah terjadi sejak zaman Nabi Muhammad, hingga saat ini pun tak bisa dihindari. Saat Rosullullah, dimusuhi oleh orang-orang Mekkah, sejumlah sahabat menyarankan agar Rosulullah hijrah. Namun dia menolak karena belum ada perintah dari Allah. Sementara itu, ada sejumlah sahabat yang justru meminta Rosulullah tidak hijrah dan tetap bertahan di Mekkah. "Yang terpenting masing-masing harus bisa menghargai adanya perbedaan itu, jangan sampai mengklaim dirinya yang paling benar dan menganggap yang lain salah," ujarnya. Sebagaimana diketahui, sejumlah tuntutan mahasiswa yang digelar secara serentak di sejumlah daerah di Tanah Air, diantaranya :

  1. Mendesak pemerintah menerbitkan perppu pembatalan UU KPK
  2. Mendesak pemerintah untuk tidak mengesahkan, membatalkan RKUHP
  3. Menolak RUU Ketenagakerjaan yang tidak berpihak kepada pekerja
  4. Menolak RUU Pertanahan
  5. Mendesak pemerintah mengusut tuntas permasalahan karhutla dan memfasilitasi masyarakat yang terdampak
  6. Mendorong pemerintah menyelesaikan permasalahan konflik di Papua
Acara khataman ke-12 Ponpes Al Qodiriyah Windusari, Magelang yang diasuh oleh Kiai Idris Syafei Marzuki itu dihadiri oleh santri, wali santri dan umat Islam dari berbagai daerah. Para orang tua santri, bahkan sudah tiba beberapa hari sebelumnya dan menginap di sana. Kegiatan khataman sudah menjadi kegiatan rutin sejak pondok tersebut berdiri. Puncak acara khataman dilaksanakan pada setiap 27 Muhararam dan tahun ini bertepatan dengan 27 September 2019. Serangkaian kegiatan khataman, diawali dengan pentas kesenian daerah OSD 18 Kupen Karanglo (Selasa 24 September), pentas seni santri (Rabu 25 September), muhafadzoh santri dan Khotmil Quran  (Kamis 26 September) dan pengajian akbar (27 September). Pada pengajian akbar menghadirkan KH Yusuf Chudlori dan KH Abdul Muhith Kholil. (jok)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: