Banyak Peralatan yang Tak Layak Pakai, UPT Damkar "Curhat" pada Dewan
MAGELANGEKSPRES.COM,MAGELANG - UPT Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Magelang mengeluhkan sejumlah peralatan yang mulai tidak berfungsi secara optimal. Bahkan sebagian peralatan penting itu dirasa sudah tidak lagi layak pakai. Keluhan itu disampaikan sejumlah petugas Damkar Kota Magelang, saat mendapat kunjungan dari Anggota DPRD Kota Magelang, belum lama ini. Banyak peralatan penting pemadaman dan perlindungan diri seperti selang, nozzle, masker pelindung api dan jaket anti api yang rusak dan tak layak. "Ini juga HT banyak yang rusak. Padahal alat komunikasi ini kan sangat penting. DPRD akan segera menindaklanjuti keluhan ini," kata Ketua Komisi A DPRD Kota Magelang, Iwan Soeradmoko, di sela tinjauannya. Politis PDI Perjuangan ini menuturkan, DPRD akan segera mengkaji dan mengusulkan eksekutif agar menyematkan poin pembenahan tersebut lewat APBD Kota Magelang tahun 2020. "Urgensinya sangat penting. Alternatifnya bisa APBD 2020, atau kalau memungkinkan lewat APBD Perubahan. Yang jelas ini skala prioritas dan menjadi tanggung jawab bersama," tandas pria yang akrab disapa Koko itu. Baca Juga Indonesia Borong Gelar Juara International Challenge 2019 di GOR Djarum Magelang Alat prioritas itu, menurut dia, karena menunjang tugas personel Damkar. Kendati hanya persoalan kecil, tapi berpengaruh besar terhadap kinerja UPT Damkar Kota Magelang. "Apalagi Damkar Kota Magelang ini kan sering membantu tugas pemadaman di wilayah daerah tetangga. Kinerja mereka (petugas Damkar) sudah bagus, tinggal dorongan dan anggaran untuk optimalisasi," ujarnya. Koko pun meminta agar UPT Damkar Kota Magelang, segera menginventarisasi aset maupun peralatan, baik yang layak maupun dianggap sudah tak layak lagi. Sebab, ia menilai bahwa personel Damkar lah yang lebih tahu tentang kondisi alat-alat tersebut. Sementara itu, Kasubag Tata Usaha UPT Damkar Kota Magelang, As’at, membenarkan banyak peralatan yang dimiliki pihaknya dalam kondisi rusak dan tidak layak. Kunjungan para wakil rakyat itu, sebutnya, menjadi momentum yang tepat, pihaknya untuk membeberkan beberapa keluhan selama ini. "Kita langsung sampaikan bahwa banyak alat yang rusak dan tidak layak. Kita juga sampaikan ada unit mobil yang perlu diperbarui karena sudah tua. Selama ini perbaikan kita lakukan sendiri, dan dengan cara-cara mengakali (sederhana)," ucapnya. (wid)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: