Fraksi Gerindra Kritisi Strategi Pertanian Pemkab Temanggung

 Fraksi Gerindra Kritisi Strategi Pertanian Pemkab Temanggung

MAGELANGEKSPRES.COM,TEMANGGUNG – Untuk mengantisipasi krisis pangan selama pandemi Covid-19, Pemerintah Kabupaten Temanggung telah menyusun langkah strategis di bidang pertanian dengan harapan  kebutuhan pangan di Temanggung bisa dicukupi dari hasil pertanian lokal. Namun demikian, langkah-langkah yang telah disusun oleh Pemerintah Kabupaten Temanggung ini masih mendapatkan tanggapan dari Fraksi Partai Gerindra. Pasalnya penyusunan langkah-langkah tersebut belum dilengkapi dengan data yang pasti. “Mohon gambaran peta ketahanan pangan di Temanggung, khususnya bahan pokok pangan, dari ketersediaan dan pola konsumsi masyarakat Temanggung,” pinta anggota Fraksi Gerindra DPRD Temanggung, Andoyo, kemarin. Tidak hanya itu, menurutnya, langkah antisipasi yang disusun oleh pemerintah juga harus jelas, sehingga ke depan saat pelaksanaan dari rencana tersebut bisa berjalan dengan baik. “Langkah antisipasi apa saja yang telah dilakukan dan akan dilakukan berkaitan dengan ketahanan pangan di daerah akibat pandemi Covid-19 ini,” katanya. Sedangkan terkait dengan penambahan anggaran sebanyak Rp670.000.000 ia meminta agar menentukan sasaran yang jelas. Selain itu target dari kegiatan yang telah direncanakan juga harus bisa dilakukan. Bupati Temanggung M Al Khadziq mengatakan, salah satu dampak yang perlu diantisipasi sebagai akibat terjadinya pandami Covid-19 ini adalah kemungkinan terjadinya krisis pangan pada periode mendatang. Untuk itu maka melalui kegiatan ini dimaksudkan untuk menjamin ketersediaan masyarakat Kabupaten Temanggung. “Khususnya beras, pada masa pandemi Covid-19 sekarang ini hingga bulan Desember 2020 dan untuk periode mendatang,” katanya. Baca juga Pengurus PHBNU Temanggung Dilantik, Penting bagi Kemabruran Jamaah Haji Untuk itu lanjut Bupati, diperlukan peningkatan produksi dan produktivitas komoditas tanaman pangan, salah satunya dengan pemberian bantuan benih tanaman pangan kepada para petani. Selain itu maka dengan kegiatan ini petani di Kabupaten Temanggung dapat mengurangi biaya produksi dengan diperolehnya bantuan benih padi Inbrida untuk periode tanam Juli sampai dengan Oktober 2020. Anggaran yang dibutuhkan adalah sebesar Rp670.000.000. Bupati menyatakan, gambaran peta ketahanan pangan terkait dengan Bahan Pokok Pangan dari Sisi Ketersediaan dan Pola Konsumsi Masyarakat Temanggung dengan Pola Konsumsi Pangan Penduduk Kabupaten Temanggung berdasarkan Data Hasil Survey Ekonomi Nasional (SUSENAS), konsumsi bahan pangan pokok dalam hal ini beras sebesar 62,35 Kg/Kapita/Tahun ekuivalen dengan 49.336,89 Ton/tahun atau 4.111,4 ton/bulan untuk seluruh penduduk. Di sisi produksi luas panen padi selama satu tahun seluas 30.536 ha dengan produksi beras sebesar 125.225,17 ton atau surplus sebesar 75.888,18 ton. Hal yang harus diperhatikan adalah panen antara bulan September–Desember sebesar 4.217,84 ton/bulan, sementara konsumsi sebesar 4.114,40 ton/bulan atau hanya surplus 104,44 ton. Sehingga harus dijaga supaya hasil panen tidak banyak keluar dari wilayah Kabupaten Temanggung. Sedangkan untuk langkah antisipasi yang telah dilakukan dan akan dilakukan berkaitan dengan ketahanan pangan di daerah pandemi Covid-19, menyusun Surat Edaran Bupati nomor 520/207 Tahun 2020 pada tanggal 30 April 2020 tentang Ketahanan Pangan di tengah Pandemi Wabah COVID-19. “Mengaktifkan kembali lumbung pangan desa, sebagai cadangan pangan masyarakat dengan menyimpan sebagian hasil panen padi untuk ketersediaan pangan tingkat desa. Memanfaatkan pekarangan sebagai sumber pangan dan sayur mayur bagi rumah tangga,” kata Bupati. Selain itu tambah Bupati, juga kembali menggalakkan gerakan menanam tanaman pangan selain padi untuk kestabilan ketersediaan pangan tingkat desa. Tanaman pangan yang dimaksud meliputi: singkong, jagung, ubi jalar, talas, dan tanaman umbi-umbian lain.(set)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: