Ganjar - Yasin Gas Pol Reformasi Birokrasi sampai Kabupaten
SEMARANG - Salah satu hal yang belum optimal dicapai Ganjar Pranowo dan Taj Yasin Maimoen dalam memimpin Jawa Tengah satu tahun terakhir adalah reformasi birokrasi. Karena target mereka reformasi birokrasi di Jawa Tengah bukan hanya di jajaran Pemprov, tapi harus tembus hingga di tingkat kabupaten. Menurut Ganjar reformasi birokrasi harus dilakukan seluruh jajaran pemerintahan. Inisiatifnya yang telah memoles warna birokrasi di Pemprov Jateng sudah menunjukkan hasil, meskipun menggunakan indikator penghargaan yang diterima. Selama satu tahun memimpin Jawa Tengah bersama Gus Yasin, itulah yang masih jadi PR besarnya. "Karena reformasi birokrasi harus dilakukan seluruh jajaran pemerintahan sampai di tingkat kabupaten," kata Ganjar, Rabu (4/9). Ganjar mencontohkan, complain handling di jajaran Pemprov Jateng saat ini berjalan otomatis. Artinya setiap mendapat aduan masyarakat misalnya, seluruh dinas telah standby. Jika ternyata bukan kewenangannya, maka yang menerima complain tersebut meneruskan pada dinas yang bersangkutan. "Ini yang akan kita dorong sampai tingkat kabupaten, complain handling. Ini juga bagian dari edukasi kepada masyarakat," katanya. Menurutnya, secara kualitatif satu tahun berjalan dengan Gus Yasin ini berjalan relatif bagus. Pembagian tugasnya juga jelas. Penurunan angka kemiskinan, kesehatan, pendidikan, infrastruktur dan lainnya. "Secara kualitatif program kita berjalan dengan sangat baik. Tapi secara kuantitatif belum bisa dijelaskan karena ini baru satu tahun. Tapi sudah on the track," katanya. Selain pembangunan sumberdaya manusia, tahun pertama Ganjar-Yasin juga tetap melakukan pembangunan infrastruktur meski secara kuantitas tidak sebanyak di periode pertama. Ada pula soal sosial kemasyarakatan yang oleh Ganjar dijadikan tiang keguyuban di Jawa Tengah. "Pendidikan terus kita genjot, tahun depan kita tambah anggarannya jadi Rp 1,6 triliun. Tokoh-tokoh dari seluruh agama kita rangkul, kita juga mendukung mereka dengan memberikan anggaran," kata Ganjar, Rabu (4/9). Beberapa penghargaan juga diterima Ganjar-Yasin sejak kali pertama dilantik pada 5 September 2018. Di bidang inovasi, keterbukaan informasi publik, pengunaan anggaran sampai perencanaan pembangunan Jawa Tengah jadi terbaik. Namun semua program dan penghargaan di tahun awal tersebut menurut Ganjar belum tepat dijadikan indikator keberhasilan. "Sebenarnya indikator keberhasilan paling penting adalah kepuasan masyarakat. Penghargaan-penghargaan itu jadi percuma kalau misalnya masyarakat tidak terlayani. Tapi alhamdulilah, di Jawa Tengah semua indikator itu dipenuhi," katanya. (oko)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: