1.003 RT di Kota Magelang Masuk Zona Hijau
MAGELANGEKSPRES.COM,MAGELANG - Pekan pertama pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) skala mikro jilid kedua di Kota Magelang dinilai efektif. Selain angka kesembuhan mencapai 92 persen, upaya ini juga membuat setidaknya 1.003 RT di Kota Sejuta Bunga saat ini zona hijau. Zona tersebut berarti bahwa tidak ada kasus penambahan baru Covid-19. Sedangkan sebanyak 28 RT lainnya masih berstatus zona kuning atau ada kasus 1-5 orang yang terpapar Covid-19. Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Magelang, Joko Budiyono menuturkan, tren positif ini terjadi pada pekan pertama PPKM kedua yang dijalankan mulai 22 Februari-8 Maret 2021. Sebelumnya sebanyak 50 RT dinyatakan status zona kuning. “Sudah berkurang dari tadinya 50 RT zona kuning sekarang tinggal 28 RT. Ada 22 RT yang sukses kita tekan penyebarannya,” ujarnya, kemarin. Sementara untuk zona oranye dan merah di Kota Magelang nihil. “Kami akan terus berupaya agar ke-28 RT zona kuning ini kembali zona hijau, sehingga status di Kota Magelang secara keseluruhan menjadi hijau," jelasnya. Baca Juga Dampak Pandemi, Pengangguran di Kota Magelang Bertambah Ia pun memberi apresiasi kepada para pemangku lingkungan, seperti Lurah, Babinsa, Babhinkamtibmas, Ketua RT/RW, dan seluruh masyarakat, karena dengan kesadaran sendiri mampu memunculkan Posko Covid-19 di tiap RT. “Alhamdulillah berkat dukungan semua pihak, Kota Magelang sudah punya posko penanganan Covid-19 di tiap RT. Mereka bertugas untuk memantau, mengawasi, dan melaporkan bila ada salah satu anggota keluarga di lingkungan mereka terpapar Covid-19,” katanya. Ia menilai, sejauh ini aparat tingkat RT sampai kelurahan senantiasa terbuka, sehingga penanganannya bisa lebih mudah. Termasuk mendeteksi orang tanpa gejala (OTG). “Tracing ini penting, karena deteksi dini bisa mencegah penyebaran Covid-19. Kita dibantu warga, kader PKK, TNI, Polri, pamong, bahkan tokoh agama dan masyarakat soal tracing ini. Hasilnya, kita dapat peringkat keempat se Jawa Tengah dengan tingkat tracing terbanyak yaitu 150 persen," ujarnya. Joko mengimbau, aparat kelurahan hingga tingkat RT senantiasa mendata kepala keluarga (KK) yang tengah menjalani isolasi mandiri. Nantinya data tersebut akan dikirim ke Dinas Sosial (Dinsos) agar dapat diberikan bantuan sembako. "Ketua RT dan RW nanti yang mengkoordinir, sebelum masuk ke kelurahan, siapa saja yang sedang menjalani isolasi mandiri, sehingga Pemkot Magelang bisa mudah mendistribusikan bantuan sembako, selama isolasi. Supaya penularan Covid bisa kita cegah," tandasnya. Joko menambahkan pentingnya membangun kesadaran masyarakat untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam kegiatan sehari-hari. Pihaknya di sisi lain juga mengupayakan penyemprotan desinfektan massal, termasuk optimalisasi tracing, test, dan treatment (3T). (wid)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: