1.500 Relawan Siaga Bencana Disiapkan
MAGELANGEKSPRES.COM,TEMANGGUNG – Memasuki musim penghujan di akhir tahun 2020 ini, Pemerintah Kabupaten Temanggung mulai mempersiapkan diri untuk mengatasi terjadinya bencana alam. Salah satunya dengan menyiapkan 1.000 relawan. “Sejak dini kami mempersiapkan diri menghadapi musim penghujan, sebab di musim penghujan seperti saat ini kerawanan terjadinya bencana alam cukup tinggi,” ujar Wakil Bupati Temanggung Heri Ibnu Wibowo, usai apel siaga penanggulangan bencana alam 2020 di Polres Temanggung, beberapa waktu lalu. Ia menyebutkan, selain relawan yang sudah siap membantu mengantisipasi terjadinya bencana alam, juga ada dari BPBD, Satpol PP, TNI, dan Polri sudah sudah mempersiapkan personilnya, jumlahnya mencapai 500 anggota. “Ini akan menjadi tim gabungan yang sangat tangguh dalam mengantisipasi dan mengatasi terjadi bencana alam, total jumlahnya menjadi 1.500 orang,” terang Wabup. Ribuan relawan tersebut berasal dari 43 organisasi masyarakat (ormas). Mereka semua yang masuk dalam tim relawan ini merupakan binaan dari BPBD Temanggung. Dengan bimbingan dari BPBD ini maka, penanganan bencana di lapangan sudah sesuai dengan standar operasional pelaksanaan (SOP) penanganan bencana alam. “Sudah terlatih dalam penanganan bencana, terutama penanganan awal," lanjutnya. Wabup mengatakan, kondisi Kabupaten Temanggung yang terdiri dari pegunungan ini, membuatnya menjadi kabupaten sangat rawan bencana alam, terutama bencana tanah longsor, putting beliung dan yang lainnya. Baca Juga Pemkab Temanggung Buka Keran Belajar Tatap Muka untuk SD “Dengan intensitas hujan yang akhir-akhir ini sudah cukup tinggi ada beberapa tempat seperti di Tembarak sempat terjadi puting beliung dan Jlegong Kecamatan Bejan terjadi tanah longsor,” ungkapnya. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan terkait penanggulangan bencana, yakni prabencana situasi pada saat belum/tidak terjadi bencana tidak boleh lengah dengan kondisi tersebut. “Meskipun dalam kondisi aman, kita perlu mengantisipasi melalui penyusunan rencana penanggulangan bencana yang baik sebagai bentuk upaya pencegahan dan mitigasi bencana,” katanya. Dalam mengantisipasi bencana, katanya perlu pengaktifan pos-pos siaga bencana dengan segenap unsur pendukungnya. Di setiap kecamatan dikoordinasikan oleh aparat muspika untuk membuat pos-pos di setiap kecamatan bahkan di desa pun untuk digiatkan kembali pos kamling yang ada. Selain itu, perlu pelatihan atau simulasi penanganan dan penanggulangan bencana yang melibatkan unsur SAR, Dinas Sosial, Dinas Kesehatan, dan prasarana dari DPU. Selanjutnya Wabup mengimbau, saat memasuki musim penghujan seperti ini masyarakat yang tinggal di daerah pegunungan dan rawan bencana alam untuk selalu meningkatkan kewaspadaannya, apalagi saat terjadi hujan deras disertai angin. “Harus tetap waspada, jangan sampai lengah,” imbau Wabup. (set)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: