10 Tahun Lagi, Temanggung Bebas dari Krisis Air Bersih
MAGELANGEKSPRES.COM,TEMANGGUNG - Pemerintah terus berupaya memenuhi kebutuhan air bersih untuk masyarakat di seluruh negeri ini. Bahkan untuk mencapai angka 100 persen, pemerintah menargetkan pada tahun 2030 mendatang semua masyarakat sudah bisa menikmati air bersih. Pernyataan tersebut disampaikan oleh Dirjen Cipta Karya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Danis Hidayat Sumadilaga, saat berkunjung ke Temanggung, Sabtu (4/1). Dikatakan, saat ini rata-rata ketersediaan air bersih secara nasional di 514 kabupaten/kota di kisaran 74 persen. Bahkan di beberapa daerah perkotaan ada yang ketersediaan sarana air bersihnya kurang dari 70 persen. "Secara nasional kita berusaha untuk 2030 akan selesai 100 persen. Jadi masih ada waktu 10 tahun lagi," ujar Danis. Lebih lanjut ia menyatakan, penyediaan air bersih masih terkendala beberapa faktor, antara lain lokasi sumber air yang jauh dari permukiman. Maka masyarakat harus berjalan cukup jauh untuk bisa mengakses sumber air tersebut. Dengan kondisi ini, kemudian pihaknya membuat program penyediaan air bersih berbasis masyarakat dengan mendekatkan sumber air tersebut ke masyarakat melalui sambungan-sambungan pipa. "Program ini sangat bagus diterapkan. Ini biasanya dalam bentuk sambungan pipa dan reservoar, karena mata airnya ada tapi lokasinya jauh dan fasilitas pendukungnya kurang," katanya. Sedangkan untuk wilayah luar Pulau Jawa lanjut Danis, kendala yang dihadapi yakni sangat berbeda dengan di Pulau Jawa. Kebanyakan sarana air bersih terkendala kondisi sumber air yang keruh sehingga harus melalui proses pengolahan air terlebih dahulu agar air bisa dikonsumsi. Upaya ini membutuhkan biaya yang relatif besar. Di daerah Pasuruan di Provinsi Jawa Timur, menurut Danis, kondisi airnya bagus sehingga tinggal menambahkan desinfektan saja sudah bisa langsung dikonsumsi untuk air minum. Akan tetapi di daerah Sumatera, Kalimantan warna airnya keruh dan coklat sehingga perlu biaya besar untuk mengolahnya menjadi air bersih. Lalu mendistribusikan air tersebut melalui pipa agar dapat dimanfaatkan masyarakat. "Di daerah Indonesia Timur, dalam setahun rata-rata hanya ada hujan selama tiga bulan. Karena itu, di sana program besar Kementerian PUPR adalah membuat waduk atau embung untuk menampung air. Di Kalimantan juga demikian," katanya. Lalu di Kabupaten Temanggung, ketersediaan air bersih untukĀ penduduk sudah cukup bagus, untuk daerah perkotaan air bersih sudah tercukupi hampir 100 persen. Kemudian untuk masyarakat yang tinggal di perdesaan, penyediaan air bersih baru tercukupi sekitar 80 persen saja. "Untuk Temanggung, dengan kondisi demikian, target 100 persen sarana air bersih saya kira akan lebih cepat tercapai karena sudah lebih tinggi dari rata-rata nasional. Tadi diusulkan untuk membangun pipanisasi dari sumber air Sigandul dengan debit 100 liter per detik guna mengairi ribuan kepala keluarga di 5-6 desa sekitarnya," tambahnya. (set)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: