106 Hotel COVID

106 Hotel COVID

MAGELANGEKSPRES.COM,JAKARTA - Penularan dan penyebaran kasus positif COVID-19 di Tanah Air semakin tinggi. Pemerintah pun telah menyiapkan ratusan hotel bintang 2 hingga 3 untuk menjadi tempat isolasi penderita COVID-19. Juru Bicara Satuan Tugas (satgas) Penanganan COVID-19, Wiku Bakti Bawono Adisasmito mengatakan sebanyak 106 hotel bintang 2 dan 3 telah disiapkan dan bisa digunakan untuk isolasi pasien COVID-19 tanpa gejala. Ratusan hotel tersebut tersebar di 7 provinsi prioritas di Sumatera, Jawa, Kalimantan, Bali dan Papua. "Pada 22 September, kami sudah mengidentifikasi hotel untuk kepentingan tersebut," katanya, Jumat (25/9). Dibeberkannya, untuk wilayah Sumatera Utara ada enam hotel yang dapat digunakan. Untuk Jawa Barat ada 17 hotel. "Di DKI Jakarta ada 31 hotel dengan jumlah kamar 4.116," ungkap Wiku. (Selengkapnya lihat info grafis) Diterangkan Wiku, penyediaan ratusan hotel ini berkat kerja sama pemerintah pusat dengan Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) dan pemerintah daerah. Dia berharap, keberadaan hotel akan memudahkan penanganan pasien COVID-19 tanpa gejala. "Sehingga masyarakat yang memerlukan isolasi mandiri dapat tertangani dengan baik di fasilitas tersebut," ujarnya. Sementara Juru Bicara Menko Kemaritiman Jodi Mahardi mengatakan Menko Luhut Binsar Pandjaitan meminta agar daerah penyangga Ibu Kota Jakarta memperketat protokol kesehatan. Tujuannya agar kasus positif COVID-19 di Jakarta bisa ditekan. Diungkapkannya pada periode 12-23 September 2020 menunjukkan tren pelambatan kasus COVID-19 di Jakarta. Namun pada wilayah Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi (Bodetabek) menunjukkan kenaikan selama seminggu terakhir. "Aktivitas warga DKI Jakarta yang karena PSBB kemudian pergi ke restoran atau kafe di wilayah Bodetabek, artinya perlu pengetatan protokol kesehatan di sana untuk pengendalian COVID-19," ujarnya. Dikatakan Jodi, setelah 10 hari mengawal perkembangan penularan virus COVID-19, Menko Luhut ingin agar ada sinkronisasi kebijakan di seluruh Jabodetabek untuk mengendalikan penyebaran virus. "Pertama, Pak Menko meminta ada pembatasan orang dalam suatu tempat. Dia mengimbau TNI, Polri, dan Satpol PP untuk senantiasa mengawasi kegiatan masyarakat terutama bila ada kerumunan," jelasnya. Sejauh ini, pemerintah telah mengawasi aktivitas masyarakat di banyak tempat, terutama di pasar tradisional. Namun, kata Jodi, Luhut meminta agar TNI, Polri, dan Pol PP lebih mengintensifkan pengawasan perkantoran (termasuk kementerian/lembaga), perusahaan swasta, dan pemerintah daerah. "Jangan sampai ada yang membuat kluster baru," tegasnya. Jodi juga mengatakan Menko Luhut meminta agar Kementerian Kesehatan menyediakan fasilitas tes PCR bagi anggota Satpol PP yang menjalankan penegakan disiplin kesehatan. Selain itu, Luhut juga meminta Satgas COVID-19 untuk menyediakan fasilitas isolasi bagi anggota Satpol PP, TNI dan Polri yang bergejala ringan dan tanpa gejala (OTG). Di sisi lain, Ketua MPR Bambang Soesatyo meminta Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengevaluasi pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) secara ketat yang telah dilakukan. "Pemda DKI Jakarta juga harus melakukan kerja sama dengan kepala daerah penyangga ibukota negara agar pelaksanaan PSBB di Jakarta didukung daerah penyangganya seperti Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi sehingga PSBB berjalan secara efektif dapat menurunkan angka positif COVID-19," katanya. Terlebih Jakarta dalam dua hari terakhir menjadi penumbang penambahan kasus COVID-19 terbanyak. Pada Kamis (24/9) sebanyak 1.044 kasus, sedangkan Jumat (25/9) dengan 1.171 kasus. Dia juga meminta pemerintah bekerja sama dengan media dalam mengampanyekan perubahan perilaku dalam menerapkan protokol kesehatan. "Gandeng media dengan pola yang mengedukasi, informatif dan mudah dipahami masyarakat," katanya. Politisi Golkar ini juga mendorong pemerintah dan aparat terkait bekerja sama psikiater memikirkan strategi dan langkah untuk mengajak masyarakat berprilaku peduli dalam menghadapi pandemi COVID-19 beberapa bulan ke depan. "Hal itu dikarenakan saat ini terdapat kesenjangan yaitu perilaku yang diharapkan dan kenyataan di masyarakat," ujarnya. Sementara berdasarkan Laporan harian COVID-19 yang dirilis Satuan Tugas Penanganan COVID-19 pada Jumat pukul 12.00 WIB terjadi penambahan kasus positif mencapai 4.823 kasus. Sehingga total konfirmasi positif COVID-19 di Indonesia menjadi 266.845 kasus. Sedangkan kasus sembuh dilaporkan bertambah 4.343 orang. Sehingga total kasus sembuh menjadi 196.196 orang. Untuk kasus meninggal dunia bertambah 113 orang sehingga total kasus meninggal akibat COVID-19 menjadi 10.218 orang.(gw/fin) Info Grafis Hotel berbintang yang digunakan untuk isolasi pasien COVID-19 Sumatera Utara Jumlah: enam hotel Kapasitas: 449 kamar, bisa bertambah Jawa Barat Jumlah: 17 hotel Kapasitas: 949 kamar DKI Jakarta Jumlah: 31 hotel Kapasitas: 4.116 kamar Jawa Timur Jumlah: 16 hotel Kapasitas: 2.160 kamar Bali Jumlah: 10 hotel Kapasitas: 1.559 kamar Kalimantan Selatan Jumlah: 13 hotel Kapasitas: 992 kamar Papua Jumlah: 13 hotel Kapasitas: 1.797 kamar Kasus Covid Jumat Positif bertambah 4.823 kasus Total menjadi 266.845 kasus Pasien sembuh bertambah 4.343 orang Total menjadi 196.196 orang Pasien meninggal bertambah 113 orang Total menjadi 10.218 orang 5 Besar Provinsi Penambahan kasus positif DKI Jakarta (1.171 kasus) Jawa Barat (734 kasus) Kalimantan Timur (392 kasus) Jawa Tengah (331 kasus) Jawa Timur (293 kasus) 5 Besar Provinsi Penambahan pasien sembuh DKI Jakarta (1.620 orang) Jawa Barat (848 orang) Jawa Timur (343 orang) Jawa Tengah (271 orang) Banten (236 orang) #) Sumber Satuan Tugas Penanganan COVID-19

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: