11 Rumah dan Toko Ludes, Jadi Abu, Kerugian Kebakaran di Jampiroso Ditaksir Rp2,5 M

11 Rumah dan Toko Ludes, Jadi Abu, Kerugian Kebakaran di Jampiroso Ditaksir Rp2,5 M

MAGELANGEKSPRES.COM,TEMANGGUNG – Kebakaran hebat di Jalan Patriot Lingkungan Jampiroso Utara Kabupaten Temanggung, Jumat (20/11) dini hari, menyebabkan 11 rumah dan toko di lokasi tersebut berubah menjadi abu. Akibat kebakaran ini kerugian ditaksir mencapai Rp2,5 miliar. Kepala Dinas Satpol PP dan Pemadam Kebakaran Kabupaten Temanggung, Agus Munadi mengatakan, kebakaran terjadi sekitar pukul 02.00 WIB, saat itu kondisi pemilik rumah sedang tertidur lelap dan toko dalam keadaan kososng. “Karena dini hari maka saat itu tidak ada penghuni rumah maupun toko yang mengetahui secara pasti kejadian,”katanya, Jumat (20/11). Ia menyebutkan, 11 rumah dan toko yang terbakar tersebut diantaranya adalah Toko Thalia dan Toko Onderdil Pendowo milik Bintoro Sutantio (56), Toko Meubel Sabar Jaya milik Toriq (50), rumah tinggal milik May Fang (63), Rumah Tinggal Cik Yin Yin (62). “Semua yang berada di dalam rumah dan toko tidak ada yang bisa diselamatkan,” tuturnya. Agus menjelaskan, pukul 02.10 WIB petugas mendapat kabar tentang kebakaran tersebut dan sekitar pukul 02.30 WIB petugas sudah tiba di lokasi kebakaran. Namun saat baru saja tiba di lokasi api sudah membesar. “Strategi yang kita lakukan adalah pakai pola penyekatan, jadi kita tidak fokus ke api dulu karena kawasan padat permukiman maka kita isolasi dulu lingkungan,” katanya. Lantaran api sudah semakin membesar dan semakin susah dikendalikan maka untuk memadamkan kebakaran ini pihaknya menerjunkan 14 mobil pemadam kebakaran, yakni 12 armada dari Temanggung dan dua armada dari Magelang. “Untuk memadamkan kebakaran ini petugas harus mengambil air dari sumber air Pikatan, sehingga harus bolak-balik dan karena keterbatasan armada maka kita minta bantuan Magelang,” katanya. Baca Juga Magma Gunung Merapi Semakin ke Permukaan Kabid Linmas dan Pemadam Kebakaran Dinas Satpol PP dan Pemadam Kebakaran Kabupaten Temanggung, Gito Walngadi mengatakan diduga kebakaran ini berawal dari korsleting listrik. Dalam kejadian ini ada dua korban luka-luka yakni satu warga dan satu petugas kebakaran karena tersambar api. Sedangkan api baru bisa dipadamkan total sekitar pukul 08.00 WIB. “Kami sudah berusaha maksimal dalam memadamkanapi, namun karena kendala ketersediaan air dan cepatnya api membesar maka api baru bisa dipadamkan sekitar pukul 08.00 WIB,”katanya. Sementara itu salah satu warga setempat Teguh menuturkan, warga yang tinggal di lokasi kejadian sempat takut api akan merembet ke lingkungan tempat tinggal, sebab kobaran api yang terjadi hari itu sangat besar. “Terutama warga yang tempat tinggalnya berdekatan dengan kebakran,”tuturnya. Namun katanya, pihak pemadam kebakran sudah langsung melakukan penyekatan agar api tidak merembet ke lingkungan tempat tinggal, namun demikian warga saat itu tetap waspada. “Alhamdulillah tidak merembet, tempat tinggal dan kios saya juga deket dari situ,”ucapnya.(set)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: