15.000 Penerima PKH di Purworejo Menyatu di Alun-alun Purworejo

15.000 Penerima PKH di Purworejo Menyatu di Alun-alun Purworejo

PURWOREJO - Sekitar 15.000 penerima Program Keluarga Harapan (PKH) dari 16 kecamatan se-Kabupaten Purworejo menyatu di Alun-alun Purworejo, Rabu (9/10) pagi. Dalam kegiatan bertajuk Gebyar PKH 2019, mereka melakukan senam dan berbagai aktivitas bersama sekaligus mengenalkan PKH kepada masyarakat luas. Yuli Prabowo, Koordinator PKH Kabupaten Purworejo menyebut, Gebyar PKH 2019 merupakan upaya pengenalan kepada semua lapisan masyarakat. Pasalnya, PKH kini belum dikenal masyarakat secara utuh. “Sebenarnya kita ingin menunjukan bahwa di Purworejo itu ada PKH, karena masih banyak orang yang tidak tahu, PKH jadi PHK,” kata Yuli sambil berkelakar di sela-sela acara. Dijelaskan, banyak elemen masyarakat masih salah mengartikan PKH sehingga bantuan yang diberikan belum digunakan secara maksimal. Bahkan, ada sebagian yang masih menganggap bahwa PKH merupakan BLT atau bantuan langsung tunai. “Ada yang menganggap BLT, Bantuan Langsung Habis. Padahal tidak, PKH punya pendamping,” jelasnya. Baca Juga Sungguh Terlalu, Pria di Magelang Setubuhi Anaknya Sendiri Berkali-kali Dalam Gebyar PKH, sejak pagi para penerima PKH melakukan senam bersama disertai dengan berbagai hiburan. Selain berjoget bersama dengan iringan lagu-lagu Didi Kempot, panitia juga  membagikan puluhan hadiah undian kepada para peserta. Pada kesempatan itu juga dilakukan wisuda atau graduasi mandiri terhadap 15 orang perwakilan dari kecamatan di Purworejo. Ke-15 orang ini secara sukarela mengundurkan diri dari daftar penerima PKH karena merasa sudah mampu mandiri dan tidak bergantung lagi pada bantuan PKH. Keukeu Komarawati, Kasubdit Bantuan Sosial Kementerian Sosial RI, mengaku senang dengan penyelanggaraan acara tersebut. Terlebih, acara ini murni dari daerah tanpa bantuan dana dari pusat. Keukeu berharap acara yang berasal dari inisiatif para pendamping PKH di Purworejo dan dibantu oleh Dinas Sosial setempat seperti ini bisa menginspirasi daerah lain. “Di Jakarta sudah pernah kita lakukan, pada tahun 2018 kita mengundang KPM seluruh Indonesia tapi memang tidak banyak hanya sekitar 3000-an, kebetulan di Purworejo 15.000 jadi ini memang ini baru pertama kali. Jumlah terbanyak dikumpulkan dalam satu tempat secara Bersama-sama,” ungkapnya. Sementara itu Bupati Purworejo, Agus Bastian SE MM dalam sambutannya menyampaikan, meskipun tingkat kemiskinan turun pada tahun 2018, tingkat kemiskinan di Purworejo masih berada di atas rata-rata tingkat kemiskinan Jawa Tengah dan nasional. “Dengan pergerakan persentase penduduk miskin Jawa Tengah, persentase penduduk miskin Purworejo pada tahun 2018 sebesar 11,67 persen. Turun dibandingkan tahun 2017 sebesar 13,81 persen dari 13,91 persen tahun 2016,” tandasnya. (top)    

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: