2.274 UMKM di Temanggung Terdampak Covid-19, Bakal Terima Bantuan Modal

2.274 UMKM di Temanggung Terdampak Covid-19, Bakal Terima Bantuan Modal

MAGELANGEKSPRES.COM,TEMANGGUNG – Sebanyak 2.274 usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) di Kabupaten Temanggung akan mendapatkan kucuran bantuan dari pemerintah kabupaten (pemkab) setempat sebanyak Rp4,9 miliar. Namun, sebelum bantaun modal ini diberikan, pemkab melalui Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan UMKM Kabupaten Temanggung akan kembali melakukan verifikasi apakah UMKM tersebut benar-benar terdampak atau tidak. "Kami sudah melakukan pendataan terhadap UMKM, terutama untuk UMKM yang terdapak Covid-19,” ujar Kepala Disperindagkop dan UMKM Kabupaten Temanggung Rony Nurhastuti, kemarin. Selama pandemi Covid-19 ini sebagian besar masyarakat merasakan dampaknya, begitu pula dengan UMKM di Temanggung. Pandemi Covid-19 berdampak hampir di seluruh sektor, mulai dari pedagang, petani, buruh pabrik, hingga pekerja lepas. Ronny mengungkapkan, akibat pandemi Covid-19 ini banyak UMKM yang usahanya melambat bahkan ada yang kini tidak beroperasi sama sekali. Segala upaya juga sudah dilakukan oleh UMKM namun hasilnya memang belum maksimal. “Oleh karena itu pemerintah berusaha memberikan bantuan modal, dengan harapan ke depan UMKM bisa terus hidup dan berjalan kembali,” harapnya. Terkait alokasi anggaran sebesar Rp4,9 miliar tersebut rencananya akan dikucurkan pada Agustus 2020 mendatang. Dalam pencairannya, pihaknya akan bekerja sama dengan Bank Pasar Kabupaten Temanggung. “Harapannya bantuan modal tersebut tidak langsung diambil sekaligus, tetapi akan dipakai betul untuk pembelian modal agar bisa bangkit kembali usaha mereka,” katanya. Terpisah, Jumali (45) salah satu pelaku UMKM pengrajin tempe menuturkan, selama pandemi Covid-19 ini, usahanya mengalami penurunan omset penjualan yang sangat drastis. Bahkan sebelum Ramadan lalu sampai mengalami penurunan hingga 90 persen. Baca juga Usai Isi Bensin, Sebuah Mobil Zebra Ludes Terbakar di Jalan Mayjen Bambang Sugeng, Magelang “Misalnya kalu kondisi normal sebelumnya dalam sehari paling tidak bisa memproduksi tempe hingga 100 kilogram, saat ini paling banyak hanya 30 sampai 50 kilogram saja, itupun belum tentu habis terjual dalam sehari,” tuturnya. Ia berharap, ke depan pemerintah bisa memberikan bantuan, sehingga para pelaku UMKM bisa kembali bergerak dan hidup. “Meskipun tidak langsung bisa kembali normal, namun jika ada bantuan setidaknya akan meringankan beban pelaku UMKM, terutama untuk modal,” harapnya.(set)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: