30 Ribu Personel TNI-Polri Amankan Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden Indonesia di Kompleks Parlemen
JAKARTA - Kurang lebih 30 ribu personel gabungan TNI dan Polri untuk mengamankan prosesi pelantikan Presiden dan Wakil Presiden Indonesia. Prosesi pelantikan 20 Oktober 2019 nanti akan dimulai pukul 14.30 WIB. "Personel yang disiagakan dari TNI-Polri kurang lebih 30 ribu personel. Itu akan mengisi ring 1 dan ring 2 yang sudah diatur sehingga pelaksanaannya berjalan dengan baik," terang Ketua DPR, Puan Maharani, kemarin (14/20). Ia meminta agar seluruh anggota DPR dan tamu undangan hadir tepat waktu sesuai jadwal yang telah ditetapkan. "Tentu saja, sebelumnya semua tamu, hadirin, undangan yang akan masuk sudah ada di sini (Kompleks Parlemen RI, red)," tegas Puan. Putri Presiden Kelima Republik Indonesia, Megawati Soekarnoputri itu menyebut rapat koordinasi dengan aparat keamanan yang dilakukan hari ini membahas soal prosesi pengamanan yang akan diterapkan selama proses pelantikan nanti. Baca Juga Merapi Kembali Menggeliat, Masyarakat Dilarang Beraktivitas di Radius 3 Km Besok (hari ini, red) sambung Puan, rencananya Pimpinan MPR juga akan kembali melakukan rapat koordinasi dengan aparat keamanan terkait pelaksanaan pelantikan Presiden tersebut. "Jadi memang karena tuan rumahnya itu untuk pelantikannya itu MPR, dan tuan rumah di Gedung Lingkungannya itu adalah DPR, karena itu pada hari ini kami mengadakan rapat koordinasi terkait dengan pengamanan lingkungan," ujar Puan. Terkait pengamanan nanti, Puan juga menginformasikan akan ada pengosongan area (clearance) yang akan dikondisikan oleh TNI-Polri sehingga tidak ada orang yang bisa mendekat. "Seberapa jauh bisa ditanyakan ke pihak terkait," kata Puan. Terpisah Panglima Komando Daerah Militer (Kodam) Jayakarta, Mayor Jenderal TNI Eko Margiyono mengatakan prosesi pengamanan pelantikan Presiden tidak akan berbeda jauh dengan proses pengamanan saat unjuk rasa mahasiswa beberapa hari lalu. "Kami sudah menyiapkan parameter yang sudah disiapkan di sekitaran gedung DPR/MPR ini. Kami sudah buat pengamanan seperti saat menghadapi unjuk rasa beberapa hari lalu. Tidak ada yang spesifik," terangnya. Jangan Terprovokasi Masyarakat Penegak Demokrasi (MPD) berharap masyarakat tidak terpengaruh dan terprovokasi terhadap isu-isu jelang pelantikan presiden dan wakil presiden Joko Widodo-Maruf Amin. Harapan itu disampaikan Koordinator Aksi, Ali bersama ratusan massa dalam aksi damai di sekitar patung kuda, Monumen Nasional, Jakarta Pusat, kemarin. Ali mengatakan seruan lain dari MPD agar masyarakat Indonesia dapat menjaga situasi dengan aman dan damai, tidak terprovokasi kabar bohong terutama ajakan untuk melakukan kericuhan."Kami akan mengawal proses pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih periode 2019-2024 dan mendukung upaya pengamanan dilakukan TNI dan Polri," kata Ali. MPD juga mengecam tindakan penyerangan kepada Menkopolhukam Wiranto dan meminta penegak hukum untuk mengusut tuntas tindakan tersebut. MPD merupakan gabungan sejumlah elemen organisasi seperti Komando Mahasiswa dan Pemuda Anti Korupsi, Jaringan Masyarakat Jayakarta, Forum Masyarakat Demokrasi Indonesia dan Gerakan Masyarakat Peduli Keadilan. Ratusan massa aksi membawa sejumlah spanduk dan poster yang bertuliskan "Kami kawal pelantikan presiden dan wakil presiden 2019-2024" hingga "jangan gangu pelantikan presiden dan wakil presiden". "Ini pertama kali saya ikut aksi," kata Adit, salah seorang peserta aksi. Adit merupakan siswa SMP kelas 3 di sekitar Manggarai, ikut bersama beberapa orang temannya pada aksi tersebut."Baru dapat minum dengan rokok," ujar Akbar, teman Adit yang sering ikut melakukan aksi. Peserta aksi lainnya, Kurnia mengaku sebagai mahasiswa salah satu universitas di Jakarta. Dia ikut bersama beberapa teman-temannya yang dipercayakan membawa spanduk ukuran besar. (fin/ful)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: