35.945 Kendaraan Dipaksa Putar Balik
MAGELANGEKSPRES.COM,JAKARTA - Total sebanyak 35.945 kendaraan dipaksa putar balik oleh aparat Polri selama 15 hari pelaksanaan Operasi Ketupat 2020. Mereka terindikasi pemudik yang mencari celah agar bisa lolos dari penjagaan. Kadiv Humas Polri Brigjen Pol Raden Prabowo Argo Yuwono mengatakan 35.945 kendaraan pemudik tersebut berasal dari tujuh Polda dari Lampung hingga Jatim. "Total ranmor yang diputar balik selama 15 hari pelaksanaan operasi sebanyak 35.945 kendaraan," katanya, Minggu (10/5). Dikatakannya, jumlah kendaraan pemudik yang dipaksa putar balik pada 8 Mei 2020, ada 1.875 kendaraan. Rinciannya, Polda Metro Jaya menghalau 778 kendaraan, Polda Jabar menghalau 365 kendaraan, Polda Jateng menghalau 185 kendaraan, Polda Jatim menghalau 323 kendaraan, Polda DIY menghalau 15 kendaraan, Polda Banten menghalau 166 kendaraan dan Polda Lampung menghalau 43 kendaraan. "Untuk tanggal 8 Mei, (kendaraan pemudik yang diputar balik) ada 1.875 kendaraan," kata Argo. Sementara Direktur Lalu Lintas Polda Metro Jaya Kombes Sambodo Purnomo Yogo dalam keterangan tertulisnya mengatakan pihaknya telah menidak 15.751 kendaraan pemudik hingga Sabtu (9/5). "Selama 16 hari digelarnya Operasi Ketupat Jaya 2020 tercatat 15.751 unit kendaraan yang ditindak," katanya. Adapun bentuk penindakan terhadap kendaraan yang tersebut adalah tidak memperbolehkan kendaraan pemudik keluar Jabodetabek dan dikembalikan ke daerah asalnya. Sementara tindakan berupa tilang diberikan terhadap kendaraan sewa (rental) dan truk yang kepergok membawa pemudik keluar Jabodetabek. Sebanyak 44 kendaraan travel gelap yang kepergok mengangkut pemudik ditindak. "Pada Sabtu kemarin ada 44 kendaraan travel yang ditindak karena kedapatan membawa pemudik," katanya. Kendaraan travel tersebut kemudian diamankan petugas dan pengemudinya dikenakan tilang Sedangkan penumpangnya dipulangkan kembali ke wilayah Jabodetabek. Di sisi lain, untuk keperluan transportasi pengecualian, sebanyak 300 bus antarkota antarprovinsi (AKAP) di DKI Jakarta sudah dioperasikan. Bus-bus tersebut hanya beroperasi dari Terminal Pulo Gebang, Jakarta Timur. Ketua Ikatan Pengusaha Otobus Muda Indonesia (IPOMI) Kurnia Lesani Adnan mengatakan, layanan bus AKAP di Terminal Pulo Gebang sudah beroperasi sejak Sabtu, 9 Mei 2020. Ia memastikan, PO bus AKAP tidak akan melayani perjalanan untuk mudik. Ada 35 PO bus AKAP dengan total 300 unit bus yang mendapatkan izin beroperasi di masa pandemi COVID-19. Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo menegaskan bus AKAP hanya untuk memfasilitasi pergerakan kegiatan yang dikecualikan selama PSBB. Untuk operasionalnya hanya dilakukan di Terminal Pulogebang, Jakarta Timur. "Ada 68 perusahaan otobus dengan 300 armada yang akan dioperasikan," kata Syafrin. Dia menyebut puluhan perusahaan otobus yang beroperasi itu telah mendapatkan izin dari Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Rencananya ratusan bus itu melayani penumpang dengan kriteria khusus ke Sumatera dan Jawa. "Jam operasionalnya untuk sementara itu pukul 06.00-18.00 WIB. Untuk tujuannya berdasarkan yang telah ditunjuk oleh Kemenhub," ucapnya. Selain itu, dia menyebut pengawasan pengoperasian itu dilakukan dengan ketat, yakni dengan adanya daftar penumpang. Sehingga mempermudah pihak kepolisian saat melakukan pemeriksaan di titik chek poin. "Bus yang diizinkan beroperasi dilengkapi dengan stiker dan barcode. Jadi polisi bisa mengecek barcode, kemudian mencocokkan data penumpang," ujar Syafrin. Sedangkan Kepala Humas PT KAI Daop 1 Jakarta, Eva Chairunisa mengatakan, pihaknya belum mengoperasikan KA jarak Jauh meskipun ada izin beroperasi. "Saat ini masih belum ada yang beroperasi," kata Kahumas Daop I Jakarta, Eva Chairunisa, Jumat (8/5). Eva juga mengaku belum bisa memberikan keterangan kapan KA Jarak Jauh kembali beroperasi. "Nanti ya, kalau sudah bisa, kami akan menginformasikan, kita akan release," tutur Eva. Sedangkan Lion Group resmi membuka layanan penerbangan rute domestik dan mancanegara di seluruh bandara Indonesia. Corporate Communications Strategic Lion Air Danang Mandala Prihantoro mengatakan seluruh penerbangan rute domestik dari Lion Group mulai beroperasi per Minggu (10/5). Khusus di Bandara Internasional Soekarno-Hatta (Soetta), penerbangan domestik Lion Group dipindahkan ke Terminal 2E. "Lion Group yang beroperasi di Indonesia terdiri dari Lion Air, Wings Air, dan Batik Air hari ini mulai pengoperasian kembali untuk rute domestik dari yang sebelumnya dijadwalkan pada Minggu, 10 Mei 2020. Sehubungan dengan terminal keberangkatan dan kedatangan, untuk seluruh penerbangan domestik Lion air yang sebelumnya dari Terminal 1D dan 1A dipindah ke Terminal 2E Bandar Udara Soetta," kata Danang. Lion Group juga membuka penerbangan internasional. Sama halnya dengan penerbangan domestik, penerbangan internasional di Bandara Internasional Soetta dipindahkan dari Terminal 2F ke Terminal 3. "Untuk penerbangan internasional Lion Air Group, Malindo air dan Thai Lion Air, Lion Air dan Batik Air dari Terminal 2F dipindah ke Terminal 3 Bandara Internasional Soetta," ungkapnya. Selain Bandara Internasional Soetta, Danang menuturkan penerbangan Lion Group akan dibuka di bandara lain. Adapun pelayanan ini akan beroperasi normal dengan terminal sama. "Untuk bandar udara lainnya yang beroperasi tetap pada terminal yang sama," ujarnya. Director of Operations and Services PT Angkasa Pura II (Persero) Muhamad Wasid meminta calon penumpang pesawat terbang datang tiga sampai empat jam lebih awal dari jadwal keberangkatan di Bandara Internasional Soekarno-Hatta. Ia menyampaikan, selang waktu itu dimanfaatkan untuk pemeriksaan persyaratan calon penumpang sebelum check-in. Ini merupakan prosedur baru selama pandemi Covid-19. “Prosedur baru ini dijalankan secara ketat dengan tahapan yang detail. Oleh karena itu, kami mengimbau agar calon penumpang pesawat sudah hadir di bandara tiga sampai empat jam sebelum jadwal keberangkatan," jelasnya. (gw/fin)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: