7 Instruksi Presiden untuk Kapolri

7 Instruksi Presiden untuk Kapolri

MAGELANGEKSPRES.COM,JAKARTA - Bertepatan dengan Hari Bhayangkara ke-74, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan tujuh instruksi kepada Kapolri Jenderal Idham Azis. Tujuh instruksi tersebut sebagai pedoman pelaksanaan tugas Polri. "Saya menyampaikan beberapa instruksi sebagai pedoman dalam pelaksanaan tugas Polri," ujar Jokowi, saat memimpin Upacara Peringatan ke-74 Hari Bhayangkara secara virtual dari Istana Negara, Jakarta, Rabu (1/7). Tujuh instruksi yang disampaikan Jokowi, yaitu pertama, Polri harus terus memegang teguh serta mengamalkan nilai-nilai luhur Tribrata dan Catur Prasetya dalam setiap tugasnya. "Polri juga harus menjaga kehormatan, kepercayaan dan kebanggaan sebagai anggota Polri," katanya. Instruksi kedua, yaitu Polri harus terus melakukan reformasi diri secara total. Polri harus membangun sistem dan tata kelola yang partisipatif, transparan dan akuntabel serta membangun kultur kerja yang profesional, modern dan terpercaya. "Ketiga, memantabkan soliditas internal, memperkuat sinergi dengan TNI dan seluruh elemen Pemerintah maupun masyarakat untuk menghadapi tantangan yang semakin kompleks," tegasnya. Selanjutnya yang keempat, Polri harus terus menerapkan strategi proaktif serta tindakan persuasif dan humanis dalam menangani masalah sosial di masyarakat. "Kelima, Polri harus terus meningkatkan pelayanan publik yang modern dan profesional, melakukan penanganan hukum secara transparan dan berkeadilan," katanya. Keenam, Polri harus terus menjaga kedisiplinan masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan agar masyarakat produktif dan aman dari COVID-19. "Terakhir, Polri harus mendukung proses pemulihan ekonomi nasional sesuai kewenangan," katanya. Terkait instruksi tersebut, Kapolri Jenderal Pol Idham Azis meminta agar jajarannya menjaga soliditas. "Marilah jaga soliditas internal kita dengan baik. Jangan SMS, senang melihat teman susah. Susah melihat teman senang. Itu singkatan SMS," katanya. Dia juga meminta seluruh anggota Polri tetap waspada terhadap isu-isu yang berkembang. "Saya perlu mengingatkan supaya tidak banyak susupo. Kalau orang Palu bilang Susupo itu isu yang liar. Semakin kedepan itu semakin tajam," ujarnya. Aparat Polri lanjutnya, harus terus fokus menjalankan tugas-tugas kedepannya. "Pertahankan kinerja Polri saat ini serta dan tingkatkan agar lebih baik," katanya. Tak lupa dia pun mengapresiasi jajarannya yang telah bekerja keras anggotanya sehingga meningkatkan kepercayaan masyarakat. "82 persen penilaian masyarakat terhadap kinerja Polri, bagus. Mempertahankan itu jauh lebih susah daripada meraih," ujarnya. Terpisah, Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni meminta agar kembali meningkatkan kinerja terutama diera digital saat ini, dengan menambah kekuatan di bidang kejahatan siber. "Terkait kejahatan siber ini, kita harus makin hati-hati, karena makin banyak jenisnya. Karenanya saya juga mengapresiasi terbentuknya unit penanganan tindak pidana siber Mabes Polri yang serius dan canggih untuk menjawab tantangan-tantangan tadi," katanya. Diharapkannya, unit penanganan tindak pidana siber Polri itu dapat bermanfaat secara optimal dalam menangani kejahatan di dunia siber. Selain itu, dia juga mengapresiasi kinerja Polri khususnya dalam pemberantasan narkoba, penanganan tindak pidana kriminal, hingga kejahatan siber. "Banyak kinerja kepolisian yang patut diapresiasi, misalnya dalam hal pemberantasan narkoba, baru-baru ini polisi berhasil mengungkap jaringan narkoba internasional dengan barang bukti narkoba hampir satu ton. Bayangkan akan seperti apa masyarakat kita kalau sabu sebanyak itu sampai ke masyarakat," ujarnya.(gw/fin)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: