Afif-Albar Janji Selesaikan Masalah Fasum hingga PKL
MAGELANGEKSPRES.COM,WONOSOBO – Paslon Bupati-Wakil Bupati Wonosobo, Afif – Albar mengaku akan melakukan penyelesaian permasalahan yang masih ada hingga saat ini. Jika kemudian diamani menjadi pemimpin daerah akan bekerja keras. “Kami akan bekerja keras dan lewat penajaman visi misi ini, yang kami paparkan adalah sebuah riset dengan kumpulkan data isian masalah dari buruh, petani, pokdarwis, GTT-PTT, Asatidz, pengelola TPQ, hingga pelaku usaha. Inilah konsep, pandangan yang akan diterjemahkan dalam kebijakan riil bersama anggota dewan yang terhormat. Karena dalam pelaksanaanya pasti melibatkan anggaran,” ungkap Afif. Hal itu disampaikan usai penyampaian visi-misi yang disiarkan langsung TVRI Semarang pada Selasa malam (1/12). Dijelaskan Afif, dengan tekad yang kuat dan visi misi yang dipertajam pihaknya akan menyelesaikan berbagai masalah seperti masalah fasilitas umum (fasum) seperti infrastruktur jalan yang ber SK bupati yang belum selesai diperbaiki. Baca Juga Longsor di Dempes, Jalur Sawangan-Wadaslintang Sempat Lumpuh Tingkat kemiskinan Wonosobo yang ada di peringkat ke dua jadi sorotan. Albar menyebut akan mendapat perhatian di periode mendatang jika terpilih. Mengingat waktu yang singkat yakni 3,5 tahun masa jabatan kepala daerah. “Harapannya level kemiskinan bisa menurun dan kesejahteraan meningkat dihitung secara cermat dalam periode mendatang dengan berbagai upaya. Begitu juga para petani yang belum diperhatikan selama ini juga beberapa sektor unggulan termasuk pariwisata,” kata Albar. Sementara itu, Terkait masalah pedagang kaki lima yang selama ini belum memiliki tempat berdagang yang belum terselesaikan setelah dibahas sekian lama juga menjadi perhatian dari visi misi paslon Afif-Albar. Afif menyebut untuk tidak pesimis melihat kondisi saat ini seperti mulai dari fasilitas umum seperti pasar, jalan, hingga masalah regulasi PKL. Untuk pengisian jabatan disebutnya juga mengedepankan asas kompetensi. “PKL akan disediakan tempat khusus untuk berjualan agar ekonomi bisa pulih kembali. Terkait reformasi birokrasi didukung dengan komitmen dan kompetensi serta niat dan teladan yang baik. Selain pengawasan berjenjang hingga tingkat bawah juga ubah paradigma dan mindset menjadi birokrat yang punya daya kreasi. Pada intinya yang melayani dan bukan yang dilayani dan tidak ada lagi jual beli jabatan. Clean and good governance semua berdasarkan kompetensi yang dimiliki,” pungkasnya. (win)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: