Ajak Warga Tunggu Hasil Resmi dari KPU, Tim As Winner : Itu Masih Sementara

MAGELANGEKSPRES.COM,MAGELANG – Ketua Tim Pemenangan Paslon Nomor Urut 2, Aji Setyawan-Windarti Agustina (As Winner), Budi Prayitno mengajak warga untuk menunggu hasil rekapitulasi resmi dari Komisi Pemilihan Umum (KPU). Pernyataan itu disampaikan menanggapi hasil hitung cepat (quick count) Pilkada Kota Magelang tahun 2020 menyebutkan jika pasangan calon (Paslon) Walikota dan Wakil Walikota Magelang Nomor Urut 1, dr Muchammad Nur Aziz dan KH Mansyur (AMAN) unggul. ”Kami akan menunggu rekapitulasi dari KPU. Meskipun quick count di kami dan lawan hampir mirip sebenarnya. Tapi yang namanya demokrasi, kita harus taati pengumuman resmi dari KPU," kata Budi Prayitno saat ditemui di Sektariat Bersama (Sekber) Tim Pemenangan As Winner, Jalan Tentara Pelajar, Magelang Tengah, Kamis (10/12). Pria yang akrab disapa Udi itu menegaskan, hasil tersebut masih bersifat sementara, sehingga masih terdapat beberapa tahap lanjutan. "Harus mengikuti tahap berikutnya. Akan menuliskan langkah-langkah berikutnya," ujarnya. Ketua DPRD Kota Magelang itu menjelaskan, sambil menunggu hasil resmi KPU, pihaknya terus menghimpun masukan dari tim advokasi hukum terkait temuan-temuan di lapangan. "Kami juga menerima masukan dari tim advokasi soal temuan di lapangan, karena isunya (ada pelanggaran) terstruktur, sistematis, dan massif (TSM)," tuturnya. Ketua DPC PDIP ini menyebut jika kondisi Paslon As Winner saat ini dalam keadaan baik-baik saja. Sama seperti pemilihan legislatif (Pileg), dalam politik harus optimis dan siap kecewa apapun hasilnya. Baca Juga Unggul Tipis, Bung ToMo Tahan Deklarasi, Hormati Proses Rekapitulasi KPU "Dalam dunia politik itu wajar. Tapi yang kami sayangkan Kota Magelang agaknya diremehkan dengan adanya politik uang Rp10 ribu-Rp20 ribu. Bahkan, ada yang lapor kalau sisanya nanti akan diberikan kalau sudah menang," jelasnya. Terkait dugaan kecurangan itu, pihaknya sudah menyiapkan sejumlah bukti-bukti untuk dilaporkan ke Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Magelang guna ditindaklanjuti. "Sekali lagi, laporan ini bukan jadi alasan kami kalah dan membalikkan keadaan. Hanya menyayangkan, demokrasi di Kota Magelang ditaburi bunga (politik uang) secara besar-besaran," tandasnya. Udik membenarkan sempat terjadi gejolak di level bawah setelah hasil penghitungan cepat keluar. Beruntung, pihaknya sudah melakukan langkah antisipasi dengan doktrin harus tetap solid. "Sejauh ini kita tetap solid. Di bawah ada gejolak wajar, ada yang merasa sudah keluar keringat banyak tapi hasilnya diserobot orang luar. Agar kondusif, ya kita tegaskan tegak lurus. Kita harus solid sampai kapanpun,” tandasnya. Soliditas partai dan tim, kata Udi, menjadi kunci dalam tatanan demokrasi. Tidak hanya di Pilkada tahun 2020 ini saja, tapi juga kontestasi politik berikutnya. "Tahun 2024 nanti penting untuk disiapkan sejak saat ini, terutama internal yang solid karena ada Pilkada, Pilgub, dan Pilpres. Di Pilkada Kota Magelang 2020 ini istilahnya kita dikeroyok, menang syukur, kalaupun kalah harus ada evaluasi bersama,” jelasnya. Udi menegaskan, apapun hasilnya dari KPU nanti, pihaknya akan menerima dengan legowo dan ikhlas. "Dalam politik kita harus optimis dan siap kecewa. Apapun hasilnya nanti kita harus legawa, tapi proses hukum yang berjalan ya harus dihormati," paparnya. Berdasarkan data yang ditampilkan KPU, untuk Pilkada di Kota Magelang per Kamis (10/12) pukul 14.15 WIB disebutkan, Paslon No 1, dr HM Nur Aziz-KH M Mansyur (AMAN) meraih 61,1 persen atau 23.073 suara. Sementara Paslon No 2 (As Winner) meraih 38,9 persen atau 14.663 suara. Data tersebut berasal dari 127 dari total 233 tempat pemungutan suara (TPS) atau 54,51 persen. Data ini masih terus berlangsung hingga penghitungan selesai. (wid)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: