Arus Mudik Lebaran 2022 Bakal Melonjak Drastis, Inilah yang Dilakukan Kepala Terminal Temanggung

Arus Mudik Lebaran 2022 Bakal Melonjak Drastis, Inilah yang Dilakukan Kepala Terminal Temanggung

TEMANGGUNG, MAGELANGEKSPRES.COM– Dibukanya kran mudik Lebaran tahun 2022 oleh pemerintah usai vakum selama kurang lebih 2 tahun sejak tahun 2020 akibat pandemi Covid-19, diprediksi akan menjadi pemicu utama melonjaknya arus kepadatan kendaraan, termasuk salah satunya angkutan umum. Hal tersebut disampaikan oleh Kepala Terminal Madureso Temanggung, Rendra Wibowo. Pihaknya memprediksi arus mudik dan balik pada Lebaran tahun ini mengalami lonjakan yang cukup drastis mengingat 2 tahun berturut-turut sebelumnya masyarakat terganjal oleh kebijakan larangan perjalanan, pembatasan, hingga penyekatan di berbagai ruas jalan masuk maupun keluar Temanggung. “Prediksi kami akan ada peningkatan untuk arus kendaraan khususnya angkutan umum di tahun ini (Lebaran 2022-red). Karena memang sudah dibolehkan untuk mudik oleh pemerintah,” jelasnya, Sabtu (16/4). Guna mengantisipasi lonjakan penumpang di terminal, pihaknya akan melakukan beberapa langkah mulai pemeriksaan kendaraan angkutan umum yang masuk maupun keluar, peningkatan layanan fasilitas mulai mushola, ruang tunggu penumpang, toilet, hingga ruang kesehatan bagi yang ingin beristirahat usai menempuh perjalanan jauh. Rendra menambahkan, di Kabupaten Temanggung, jumlah kepadatan kendaraan serta penumpang pada arus balik justru lebih tinggi dibanding arus mudik. “Kalau arus mudik tidak terdeteksi ramai kalau di Terminal. Karena biasanya penumpang dari luar daerah akan turun di ruas-ruas jalan. Justru kalau arus balik malah ramai di sini. Berdasar Lebaran tahun-tahun sebelumnya, puncak kepadatan penumpang dan angkutan umum terjadi pada H+5 ke atas dengan tujuan mayoritas Jabodetabek, dan sebagian lainnya ke Sumatera dan Jawa Timur,” urainya. Ismi (40), salah seorang pemilik agen perjalanan yang berlokasi di kawasan Terminal Madureso Temanggung mengaku arus mudik maupun balik Lebaran saat ini kondisinya tidak sebagus sebelum pandemi Covid-19 melanda. Bahkan tingkat penjualan tiket bus berbagai PO dan tujuan sendiri turun hingga 50 persen. Kuat dugaan, lesunya penjualan tiket bus tak hanya dipengaruhi oleh kebijakan pemerintah menyangkut masa pandemi saja, namun juga faktor banyaknya masyarakat yang memilih menggunakan kendaraan pribadi hingga banyaknya program mudik gratis oleh sejumlah pihak. “Sekarang masih sangat sepi, belum ada pemesanan tiket bus. Nanti kalau arus balik malahan mulai ramai, sekitar H+2 ke atas dengan tujuan utama Jabodetabek. Tapi prediksi kami, harga tiket busnya juga naik sekitar 50 persen dari harga normal,” tukasnya. (riz)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: