Batu Angkruk di Dieng Tawarkan Sensasi di Ketinggian
MAGELANGEKSPRES.COM,WONOSOBO – Pandemi Covid-19 belum juga surut, ternyata bisa mendorong kreativitas para pelaku wisata, khususnya di kawasan Dataran Tinggi Dieng. Meski masih dalam masa pembatasan, ternyata muncul objek wisata baru di dataran tinggi di kawasan 2.000 Mdpl lebih itu. Nama objek wisata di Desa Tieng, Kecamatan Kejajar tersebut adalah Batu Angkruk, yang disiapkan untuk menawarkan sisi lain keindahan kepada para pengunjung. Bagi para penjelajah wisata pemandangan alam, Batu Angkruk menyuguhkan sebuah spot menarik berupa jembatan kaca di ketinggian. Meski begitu, tetap memungkinkan siapapun yang berkunjung untuk mudah mengaksesnya dan menikmati lansekap khas dataran Dieng secara lebih leluasa dengan sensasi baru. “Keunggulan dari spot jembatan kaca ini adalah sangat Instagramable, alias cocok untuk berfoto karena berada pada titik yang tepat didukung latar belakang indahnya pemandangan alam,” ungkap Alfan Muthobiq, salah satu perwakilan akun media sosial lokal yang menjajal jembatan kaca, Rabu (3/6). Spot baru tersebut diprediksi akan menjadi ajang uji adrenalin bagi yang masih sering merasakan takut berada di ketinggian. Bahkan jembatan kaca tersebut diyakini Alfan akan mampu menarik minat wisatawan pada saat nanti sudah dibuka secara resmi karena sensasinya yang belum ada sebelumnya. Menurut penasehat Himpunan Pramuwisata Indonesia Kabupaten Wonosobo, Agus Purnomo, satu tambahan sarana rekreasi baru akan berimbas positif terhadap tingkat kunjungan wisatawan. Utamanya karena belum ada yang serupa di Dieng. Baca juga Pasien Corona di Wonosobo yang Sembuh Capai 60 Orang “Batu Angkruk ini saya yakini akan menjadi daya tarik baru, karena saat ini wisatawan tak hanya ingin menikmati pemandangan alamnya, namun juga tertarik untuk bisa berfoto dan diunggah ke media sosial,” kata Agus pensiunan ASN itu. Optimis, pengelola Batu Angkruk, Muflichatul Charimah mengakui bahwa antusiasme pada destinasi di ketinggian lebih dari 1700 Mdpl itu akan jadi obyek wisata yang jadi incaran para pengunjung di masa new normal mendatang. Dengan kreatifitas dan kejelian melihat peluang serta potensi pasar pihaknya juga mengenalkan destinasi baru dengan promosi media sosial. Ketika sudah diperbolehkan membuka destinasinya, Muflichatul juga menyiapkan standar protokol kesehatan untuk mencegah penyebaran covid-19. Para pengunjung akan diwajibkan mengenakan masker, disediakan fasilitas cuci tangan, serta pembatasan jumlah. “Salah satu keunggulan dari jembatan kaca berukuran 18.6 x 2.3 meter persegi tersebut adalah para pengunjung bisa menikmati keindahan sunset dan sunrise secara leluasa, meski untuk naik ke atasnya jumlah maksimal yang diperbolehkan hanya 10 orang. Meskipun baru dikenalkan via medsos, ini sudah banyak permintaan kunjungan, namun memang belum bisa kami ijinkan karena masih dalam masa pembatasan sosial,” pungkasnya. (win)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: