BNI dan Geo Dipa Energi berkolaborasi Perbaiki Lingkungan

BNI dan Geo Dipa Energi berkolaborasi Perbaiki Lingkungan

MAGELANGEKSPRES.COM, WONOSOBO - Permasalahan sampah merupakan hal yang sangat membutuhkan perhatian serius dalam skala global. Kegagalan dalam pengelolaan sampah berimbas pada menurunnya kualitas kesehatan masyarakat, merusak estetika kota/kabupaten, menggerus APBN/APBD. Hal itu dalam jangka waktu panjang dapat mempengaruhi arus pariwisata dan mempengaruhi datangnya investor ke daerah. Menurut staf ahli dari Geo Dipa Energi, Yanindar Witjaksono dalam kurun waktu 10 tahun terakhir ini terjadi perubahan lingkungan yang drastis. Dieng yang dahulu hijau dengan adanya pepohonan pinus telah tergantikan dengan ladang kentang. “Menjadikan perubahan ekosistem dan membahayakan kehidupan masyarakat di sekitarnya,” katanya. Untuk mengantisipasi permasalahan tersebut, dua perusahaan BUMN (BNI dan Geo Dipa Energi) berkolaborasi melakukan inisiatif perbaikan lingkungan melalui program daur ulang sampah yang akan dilakukan pelatihan untuk 12 desa di tiga kabupaten. Desa yang dilibatkan dalam program ini adalah Desa Dieng Wetan, Sikunang, Patakbanteng, Parikesit, Sembungan, Jojogan, Karangtengah, Bakal, Kepakisan, Pekasiran, Dieng Kulon, dan Pranten. Pembukaan pendampingan telah dilakukan pada tanggal 24 Juli 2020 di Pamit Ngopi Dieng, Banjarnegara. Kegiatan pelatihan tersebut didukung oleh pihak-pihak yang berkompeten dalam pengolahan sampah yaitu ADUPI (Asosiasi Daur Ulang Plastik Indonesia) dan Yaksindo (Yayasan Kelola Sampah Indonesia). Pada pertemuan tersebut, ADUPI, Yaksindo dan tokoh-tokoh lainnya saling berbagi tentang implementasi dan kegiatan pengolahan sampah yang tepat. Program pendampingan ini akan dilaksanakan selama 12 hari (25 Juli 2020 sampai 7 Agustus 2020) oleh BNI dan PT Geo Dipa Energi. Rangkaian program pendampingan pengelolaan sampah selama 12 hari tersebut meliputi penyusunan peraturan desa (Perdes), pemetaan persampahan untuk mendapatkan data potensi sampah di setiap desa, termasuk pembentukan kelembagaan Primer Koperasi Pengelola Sampah (PKPS) di 2 Kabupaten untuk mewujudkan desa-desa bebas sampah sesuai amanat regulasi persampahan. Selain kegiatan sharing tentang pengolahan daur ulang sampah tersebut, ADUPI melalui Ketua Umum Christina Halim didampingi para pengurus KPP ADUPI Jakarta memberikan 10.000 lembar kantong sampah anorganik kepada Kecamatan Batur dan Kejajar. Pada acara ini turut hadir perwakilan dari beberapa Dinas Pemerintahan seperti Dinas Pariwisata Kabupaten Wonosobo dan Banjarnegara, Dinas Pertanian Kabupaten Wonosobo dan Banjarnegara, Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Wonosobo dan Banjarnegara, Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Wonosobo dan Banjarnegara, Perhutani Kedu Utara dan Banyumas Timur, serta Pemerintah Kecamatan Kejajar dan Pemerintah Kecamatan Batur. Pendiri Yayasan Kelola Sampah Indonesia (Yaksindo) yang juga sebagai Direktur Eksekutif Green Indonesia Foundation (GiF) Jakarta, Asrul Hoesein mengatakan, ada prinsipnya, sampah mudah dikelola, regulasi persampahan sudah cukup memadai, hanya pemerintah pusat perlu membuat road map nasional persampahan untuk menjadi pedoman dasar bagi pemda kabupaten/kota agar fokus dalam pemberdayaan dan pengelolaan sampah di Hulu (sumber timbulan sampah) bukan di Hilir (TPA). “Sampah selayaknya dikelola tanpa atau minus TPA, ini pula menjadi amanat regulasi persampahan yang ada” ucap Inisiatif program sampah BNI dan PT Geo Dipa disambut positif dan ditunggu-tunggu oleh berbagai pihak dari warga sekitar, instansi pemerintahan, penggiat sampah daerah hingga penggiat sampah nasional. “Semoga kegiatan yang akan dilaksanakan selama 12 hari berjalan sukses dan segera dapat diterapkan masyarakat desa di kawasan wisata Dieng. Dan kawasan wisata Dieng menjadi sorotan dan panutan di mata pariwisata Nasional dan Internasional tentang kawasan wisata yang terjaga kebersihannya” tutup M Aunurrofiq selaku Public Relation Geo Dipa Energi Unit Dieng. (fid/adv)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: