BPIP dan Unsiq Bedah Arti Penting Pancasila, Undang Guru PPKN MA Se-Kedu
MAGELANGEKSPRES.COM,WONOSOBO – Unsiq Jawa Tengah di Wonosobo bekerjasama dengan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menggelar Sosialisasi Pembelajaran pancasila bagi guru PPKN MA/SMA/SMK Se Karisidenan Kedu di Ballroom Kresna, Senin (30/11). Agenda yang diawali dengan keynote Speech oleh kepala BPIP Prof Yudian Wahyudi Ph.D itu dihelat dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Bahkan menurut penanggungjawab kegiatan, Kabag Humas dan kerjasama Unsiq, Ali Mu\\\'tafi , seluruh peserta diwajibkan mengikuti rapid test yang disediakan panitia. “Sosialisasi Pembelajaran pancasila bagi guru PPKN ini sekaligus menandai kerjasama dan penandatanganan MoU Unsiq dan BPIP juga menjadi momentum penting dalam memperluas pemahaman terkait pembelajaran pancasila bagi para guru untuk menyiapkan materi di kelas. Beberapa narasumber dihadirkan termasuk dari Unsiq sendiri,” ungkapnya. Baca Juga Tak Gunakan Masker, 63 Warga Garung Bayar Denda Membuka kegiatan sosialisasi, Rektor Unsiq KH dr Muchotob Hamzah menyebut, sejarah telah dengan gamblang menunjukkan bahwa membaktikan diri untuk masyarakat lewat salah satu hal yang kaitannya dengan kehidupan bernegara yakni lewat nilai-nilai dalam ideologi Pancasila. Nilai-nilainya mengandung ajaran Islam. “Alquran merupakan payung dari dasar negara di seluruh dunia meskipun bukan sebagai dasar negara. Dengan fokus pada nilai-nilainya, maka kemajuan di bidang apapun bisa lebih dipercepat daripada masih memperdebatkan mengapa tidak menjadikan Alquran sebagai dasar negara. Pada kenyataannya banyak negara sekuler justeru kemajuannya lebih cepat dan lebih sejahtera rakyatnya karena tidak lagi memperdebatkan ini. Karena ternyata dalam penerapannya telah menjalankan hukum-hukum dan nilai-nilai yang terkandung dalam al quran maupun kehidupan yang islami,” ungkapnya. Disebut dr Muchoton, Indonesia yang memiliki pancasila sebenarnya sudah punya peluang besar untuk lebih maju di era modern. Diharapkan adanya agenda sosialisasi bersama BPIP tersebut semakin membuka perpektif para guru terkait nilai-nilai pancasila yang sudah dimiliki bangsa Indonesia. Sementara itu dalam paparannya, prof Yudian menyebut bahwa di masa sekarang bukan lagi momentum untuk membenturkan Pancasila dengan Quran. Dengan penerapan demokrasi di Indonesia yang kini setiap warganya memiliki hak konstitusi yang sama disebut bahwa itu telah menjadi cita-cita sejak era Quran di turunkan bahkan jauh sebelumnya. Sedangkan disebutnya, adanya proklamasi yang menyatukan lebih dari 40 bangsa atau kerajaan di nusantara dalam satu Negara besar menjadi sebuah keberhasilan besar yang mendasari adanya Republik Indonesia yang disebutnya tanah surga. (win)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: