BSI Siapkan Modal untuk Warteg

BSI Siapkan Modal untuk Warteg

MAGELANGEKSPRES.COM,JAKARTA - Bank Syariah Indonesia (BSI) memastikan akan memberikan pembiayaan kepada UMKM, termasuk pelaku usaha Warung Tegal (Warteg). Pinjaman tersebut diberikan dalam bentuk Kredit Usaha Rakyat (KUR) atau non KUR. \"Kita tetap mainkan produk itu (kredit UMKM), tapi memang ada kuotanya, termasuk juga ada requirement-nya dari pemerintah karena kan juga ada krIteria-kriteria tertentu untuk penerimanya,\\\'\\\' kata Corporate Secretary BSI, Rosalina kepada Fajar Indonesia Network (FIN), kemarin (5/2). Lebih jauh Rosalina mengatakan, bahwa pinjaman UMKM itu harus memenuhi kriteria yang ditetapkan. \"Karena dana yang disalurkan kan juga bukan dana milik bank semata, namun juga ada dana nasabah lain yang harus dipertanggungjawabkan,\" ujarnya. Ia menjelaskan, bagi pelaku UMKM yang mengajukan kredit pihaknya akan melakukan scoring terhadap risiko pembiayaan dan usahanya. \"Untuk persyaratan mendapatkan KUR, itu dari pemerintah,\" ucapnya. Namun demikian, Rosalina belum bisa memberikan informasi terkait jumlah kuota pembiayaan UMKM yang disediakan oleh BSI tahun ini. Sebab sampai saat ini masih dalam proses pembahasan lebih lanjut. \"Yang pasti penyaluran kredit untuk UMKM itu ada, karena di perbankan eksisting sebelumnya, di BRI Syariah juga kan pembiayaan untuk UMKM lumayan (banyak), dan itu akan tetap kita maintenance. Setelah merger itu kan total pembiayaan UMKM itu bisa lebih dari 22 persen (Dari total penyaluran kredit),\" jelasnya. Sementara itu, Ketua Asosiasi UMKM M Ikhsan Ingratubun menilai tantangan terbesar dari UMKM saat ini ada di pembiayaan. Ia menyebutkan, salah satu stimulus dari pemerintah yakni restrukturisasi kredit di 2020 memang sangat membantu. Ia pun mengapresiasi pemerintah bahwa program tersebut dilanjutkan untuk tahun ini. Namun demikian, bantuan permodalan seperti KUR dan bantuan langsung UMKM tetap diperlukan untuk menghadapi situasi sulit ke depan. Ia mencontohkan usaha Warteg yang saat ini sepi pembeli karena adanya pembatasan sosial. Ditambah lagi, masyarakat tengah melakukan penghematan dengan memasak sendiri. Kondisi ini menjadi pukulan berat bagi UMKM Warteg. \"Berdasarkan hal itu orang pasti kalau misal sudah ada tunggakan bunga (kredit perbankan), dia pasti kesulitan bayar. Yang dibutuhkan adalah stimulus dari pemerintah,\" ujar Ikhsan kepada FIN, kemarin. Ikhsan menyinggung Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 11 Tahun 2020 tentang restrukturisasi kredit yang berlaku mulai Maret tahun lalu dan diperpanjang di tahun ini. Menurutnya hal itu sangat membantu UMKM dalam mengatasi permasalahan utang. \"Tetapi memang aturan itu saja belum cukup, UMKM tetap butuh bantuan KUR atau Bantuan Presiden (Banpres) yang sifatnya cash, itu saya dengar ini mau ditambah sebesar Rp2,4 juta untuk 12 juta pelaku UMKM lagi, begitu juga KUR dengan bunga yang hanya 3 persen, tetapi jumlahnya masih digodok,\" tukasnya. (git/din/fin)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: