Budayakan Kesehatan, UM Magelang Beri Pelatihan Bank Sampah
MAGELANGEKSPRES.COM,MAGELANG SELATAN – Bank Sampah menjadi strategi tepat bagi sebagian pemerintah daerah untuk mengurangi produksi sampah. Setelah beberapa tahun bermunculan, kini giliran pemberdayaan para pengurus bank sampah dioptimalkan agar ke depan mereka punya keterampilan khusus. Hal itu yang dilakukan program studi (Prodi) Farmasi dan Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan (Fikes) Universitas Muhammadiyah (UM) Magelang terhadap masyarakat di Desa Tugurejo, Tempuran, Kabupaten Magelang. Masyarakat dilatih menjadikan sampah menjadi benda yang bernilai guna. Bahkan, ekonomi rumah tangga dapat terangkat berkat adanya sampah. Tim yang terdiri dari para dosen tersebut menggunakan program pengabdian masyarakat terpadu (PPMT) untuk memberi sosialisasi hingga pelatihan terkait bank sampah. ”Pelatihan yang diadakan selama medio Januari-Februari kemarin ini untuk menanamkan dalam benak masyarakat supaya membudayakan pribadi yang bersih dan sehat. Dari sampah, kita upayakan supaya bernilai jual, dan lingkungan pun menjadi bersih,” kata ketua tim PPMT, Fitriana Yuliastuti MSc Apt, Selasa (3/3). Fitriana bersama anggotanya yaitu Ns Kartika Wijayanti MKep, dan sejumlah mahasiswa Dimas Satria Putra, Zulda SArah, Nanda Ferlita, dan Restu Widyawati berulang kali mengadakan sosialisasi kesehatan di desa setempat. Mereka juga menggandeng para kader PKK, posyandu, dan masyarakat. ”Selain sosialisasi bank sampah, warga juga kita latih untuk membuat obat tradisional dengan menggunakan tanaman. Obat ini bisa untuk menurunkan hipertensi,” ujarnya. Menurut dia, PPMT yang dinahkodai Fikes UM Magelang ini memiliki tujuan agar kualitas kesehatan warga kian meningkat. Selain itu, turut dijelaskan bagaimana cara atau tips pengolahan limbah sampah, khususnya sampah non-organik. ”Kami harap setelah ada pelatihan ini, masyarakat Tugurejo mampu mengurangi produksi sampah, dan mengubahnya jadi bernilai jual. Kemudian juga memperhatikan masalah kesehatan, terutama mengonsumsi obat-obatan lebih baik yang bersifat tradisional dan herbal,” ungkapnya. (wid)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: