Cegah Gangguan Psikologi, Warga Temanggung yang Dikarantina Jalani Terapi SEFT

Cegah Gangguan Psikologi, Warga Temanggung yang Dikarantina Jalani Terapi SEFT

MAGELANGEKSPRES.COM,TEMANGGUNG - Untuk mengurangi kecemasan dan gejala gangguan psikologis pada warga yang sedang menjalani karantina, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid 19 Kabupaten Temanggung melalui Tim Relawan Konseling Percepatan Penanganan Covid-19 mengadakan terapi SEFT (Spriritual Emotional Freedom Technique). Terapi SEFT dilakukan di rumah karantina Balai Latihan Kerja (BLK) Sidorejo Maron Temanggung, kemarin. Kabag Humas Setda Temanggung Sumarlina mengatakan, warga yang sedang menjalani karantina karena dinyatakan positif Covid-19 sangat rawan terhadap gangguan psikologi. Oleh karena itu tim gugus tugas mengundang konselor untuk melakukan pendampingan terhadap warga yang sedang menjalani karantina. \"Ada lima konselor yang digandeng untuk melakukan pendampingan sesuai bidang masing-masing,\" katanya. Dijelaskan, terapi SEFT merupakan salah satu program pendampingan psikologi di rumah karantina Kabupaten Temanggung sebagai upaya mencegah adanya gangguan psikologi. \"Dengan terapi seperti ini mereka (peserta karantina) akan tetap ceria dan bahagia meskipun sedang menjalani karantina,\" terangnya. Baca Juga Angin Kencang Rusak Lima Rumah Warga di Windusari Yayuk salah satu konselor mengatakan, program ini akan dilaksanakan terus oleh Tim Relawan Konseling sepekan 2 kali baik di rumah karantina BLK maupun Gedung Pemuda. Setiap pertemuan materi yang diberikan bervariasiagar peserta karantina ini tidak merasa bosan dan tetap mengikuti konseling dengan baik. Bimbingan konseling ini akan diberikan sampai pasien merasa percaya diri dan nyaman serta siap dikembalikan pada keluarga dan lingkungannya. Program terapi SEFT diawali dengan olahraga ringan dan fun games untuk membangun suasana bahagia. Terapi yang menggunakan metode mengetuk ringan titik-titik tertentu di tubuh manusia ini dilakukan sendiri oleh peserta dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan. \"Semua  memakai masker dan tetap jaga jarak. Peserta yang berpartisipasi dalam program ini terlihat antusias dan sungguh-sungguh mengikuti rangkaian terapi dari awal sampai akhir,\" ujar Yayuk. Salah satu peserta terapi Sintiyah (41) mengaku sangat terkesan dan terharu dengan keikhlasan relawan untuk memberikan konseling termasuk perhatian dari petugas Pemerintah Kabupaten maupun instansi terkait yang luar biasa besar. \"Ini merupakan hari kesebelas, insya Allah dengan  mengikuti program konseling kami akan semakin percaya diri untuk kembali pada keluarga dan kami menyadari bahwa ini semata-mata adalah takdir terbaik yang telah ditetapkan Allah,\" pungkasnya.(set)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: