Demam Sepeda Landa Balita di Temanggung

Demam Sepeda Landa Balita di Temanggung

MAGELANGEKSPRES.COM,TEMANGGUNG - Demam sepeda tidak hanya melanda kalangan dewasa, tapi juga melanda di kalangan anak-anak. Bahkan booming-nya sepeda untuk kalangan balita juga terjadi. Di Kabupaten Temanggung bahkan telah rutin berlatih sejak 2016 silam. Sepeda untuk balita, tidak seperti sepeda pada umumnya, jika sepeda biasanya digenjot atau digowes, maka sepeda untuk anak balita ini digerakkan dengan kaki layaknya orang berjalan. Dengan cara berkendara yang demikian, sepeda jenis ini sering disebut push bike. “Sebenarnya tidak hanya untuk balita, tapi sampai usia maksimal 7 tahun,” kata Ketua Push Bike Rider Sindoro Sumbing Temanggung, Edi Cahyono. Sepeda ini layak menggantikan sepeda mainan roda tiga atau sepeda dengan roda bantu. Selain untuk keperluan olahraga, sepeda jenis ini juga mampu menjadi alat untuk melatih keseimbangan pengendaranya. “Istilah lain dari sepeda jenis ini adalah balance bike atau kick bike, dirancang untuk melatih keseimbangan,” lanjutnya. Sepeda jenis ini mulai bisa digunakan sejak anak telah mulai bisa berjalan. Umumnya pada umur 18 bulan hingga 1,5 tahun. Kelas race juga telah dibuka untuk kelas 2 tahun. Dengan kesederhanaan konsep sepeda yang diusung, push bike bisa mudah digunakan untuk anak yang baru bisa berjalan. Dua roda sebagai sistem penggerak (drivetrain) dan si anak menggerakkannya dengan kedua kakinya yang berjalan. “Pada perkembangan sekarang bahkan sudah mulai muncul push bike untuk remaja dan dewasa,” katanya. Baca Juga Pasca Idul Adha, Populasi Domba di Temanggung Cukupi Kebutuhan Sepeda jenis push bike ini memiliki keuntungan yang bagus untuk balita, sebab sepeda ini mampu melatih motorik kasar anak. Balita dapat diajarkan tentang melatih tangan dan kaki untuk terus bergerak dan menjaga irama keseimbangan. Dengan aktifnya tangan dalam mengendalikan arah serta kaki untuk penggerak, maka motorik kasar anak dapat berkembang dengan optimal. Selain itu, dalam mencapai keseimbangan sempurna, koordinasi antara otak dan otot juga dibutuhkan sehingga laju sepeda terarah. Dengan seringnya berlatih, maka otak dan otot memiliki koordinasi yang kuat dan tentu saja daya kerja otak dapat tumbuh lebih optimal. Perkembangan olahraga ini di Kabupaten Temanggung sudah berjalan cukup lama. Bermula dari satu persatu atlet Temanggung bertanding di event-event luar daerah. Perjumpaan antar atlet ini kemudian memancing untuk berlatih bersama di Temanggung dan terbentuklah klub. “Kita berpindah-pindah ya, dulu di alun-alun, pindah ke sirkuit BMX Parakan, lalu ke Sekda, gudang tembakau sampai di halaman BLH,” terangnya. Hingga kini anggota dari push bike ini telah lebih dari 50 orang. Semuanya rutin berlatih setiap Minggu pagi. Anak dilatih untuk teknik dasar, cara mengayuh, posisi badan hingga latihan fisik. Latihan rutin akan mampu mengasah bakat anak. “Kami berlatih setiap Minggu, mereka kita perkenalkan tentang teknik dasarnya dulu. Setelah teknik dasar dilatih, baru kemudian belajar kecepatan dan race,” imbuh Jarwo Tantyo Hariyono, salah seorang pelatih. Untuk latihan ini, memang tidak ada pelatih resmi yang memegang kendali, sebab tidak ada pelatih yang telah memiliki sertifikat resmi dari Ikatan Sport Sepeda Indonesia (ISSI) maupun lembaga lain. “Kami saling bertukar. Kalau ada yang lain tahu tentang apa, kami diajari, kami tahu apa kita berbagi, dengan begitu kami latihan mandiri, benar-benar mandiri,” imbuhnya. Minggu (9/8) pagi, digelar race untuk melatih keseriusan anak dalam menggeluti olahraga ini. Bertajuk Fun Race Kemerdekaan, kegiatan ini bertujuan untuk mencari keseriusan anak sehingga dapat berlaga pada event yang lebih besar kedepannya. “Tujuannya untuk mereka berani unjuk kemampuan. Kalau kita tidak belajar dengan berlomba, maka ketika lomba beneran mereka bisa minder dan drop secara mental,” paparnya. Orang tua salah seorang peserta, Arlinda Fety menjelaskan, kesulitan dalam olahraga ini tidak hanya mengenai fisik anak. Selain keterampilan dan ketangkasan yang diasah, paling penting dari itu adalah menjaga mental dan mood anak. “Ini contoh anak saya, sudah sampai di semi final, malah nangis dan akhirnya tidak melanjutkan. Ini lebih susah dari yang diperkirakan,” terangnya. Jika anda ingin bergabung dengan komunitas push bike, bisa ikut latihan rutin yang digelar setiap Minggu pagi di halaman Kantor BLH Kabupaten Temanggung.(set)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: