Desa Salam di Purworejo Dikembangkan Jadi Kampung Durian

Desa Salam di Purworejo Dikembangkan Jadi Kampung Durian

MAGELANGEKSPRES.COM,PURWOREJO - Keinginan untuk mengembangkan perkonomian masyarakat Desa Salam Kecamatan Gebang yang notabene berada di wilayah pinggiran akhirnya terjawab dengan dikembangkannya perkebunan durian jenis bawor dan montong. Salah satu petani durian di Desa Salam, Mukhlas mengatakan, dua varietas tersebut dipilih karena pertumbuhannya yang cepat sehingga tidak membutuhkan waktu yang lama untuk berbuah. Dikatakannya, selama ini Kabupaten Purworejo dikenal sebagai salah satu sentra durian layah Jawa Tengah. Durian varietas lokalnya dikenal memiliki rasa manis legit dengan rasa pahit serta aroma harum. \"Namun varietas durian lokal membutuhkan waktu lama untuk tumbuh menjadi pohon produktif,\" terang Mukhlas, Kamis (9/1). Dikatakannya, durian lokal juga tumbuh tinggi dan tidak semua orang bisa memetiknya. Guna mendapatkan buah, petani menunggu durian jatuh karena masak. Kondisi itu membuat sejumlah petani di Desa Salam Kecamatan Gebang Kabupaten Purworejo mencoba alternatif membudidayakan durian varietas lain. Baca Juga Longsor di Wonosbo Rusak Enam Rumah Warga \"Di Desa Salam ini ada sebanyak 20 petani yang dimotori perangkat desa menanam ratusan pohon sekitar enam tahun lalu. Mereka menerapkan budidaya organik. Semua pakai organik, menggunakan pupuk kandang yang banyak, terutama setahun awal tanam,\" katanya. Menurutnya, ketersediaan air memang menjadi kendala, namun bukan berarti petani tidak bisa mengantisipasi. Petani mencoba membuat pompa air sumur dangkal atau mengairi tanaman dengan air sungai. Selain itu, beberapa petani membudidayakan durian pada kebun di bantaran sungai yang kondisinya lebih lembab. Kegigihan petani membuahkan hasil ketika tanaman mau berbunga dan berbuah memasuki umur empat tahun. Durian yang dihasilkan memiliki bobot antara dua hingga enam kilogram perbutir. Petani terus merawat tanaman hingga mampu berproduksi optimal memasuki tahun ke enam. \"Setiap pohon menghasilkan 50 - 70 durian sekali musim panen. Saya punya 20 pohon produktif, hasilnya lumayan bagus,\" ungkapnya. Baca Juga Longsor Tutup Akses Jalan Dua Dusun di Magelang Sekretaris Desa Salam Maulana Amirul Ahmad menambahkan, keberhasilan itu karena petani diarahkan untuk serius menggeluti budidaya durian tersebut. Mereka tidak asal menanam, kemudian dibiarkan tumbuh besar tanpa perawatan. \"Tanaman dirawat secara rutin, kami memberikan lebih karena durian ini sangat menjanjikan,\" tegasnya. Petani menjual durian Rp85 ribu per kilogram buah. Petani belum pernah menjual lewat pedagang besar, namun konsumen datang sendiri ke kebun untuk petik dan makan durian. (luk)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: