Di Tengah Pandemi Corona, Puja Bakti Waisak Digelar Secara Sederhanac

Di Tengah Pandemi Corona, Puja Bakti Waisak Digelar Secara Sederhanac

MAGELANGEKSPRES.COM,TEMANGGUNG - Peringatan menyambut detik-detik Waisak 2564 BE/2020 tidak dilaksanakan seperti ditahun-tahun sebelumnya. Tahun ini umat Budha di Dusun Kemiri Desa Getas, Kaloran, Kabupaten Temanggung menyambut detik-detik Waisak dengan cara yang sangat sederhana. Bahkan dalam menyambut detik-detik Waisak yang digelar di Wihara Avalokitesvara di desa setempat, umat Budha yang melaksanakan Puja Bakti sangat dibatasi. Meskipun dilaksanakan secara terbatas, puja bakti yang dilaksanakan oleh puluhan umat Buddha di desa setempat berjalan dengan sangat khidmat. Detik-detik Waisak yang berlangsung pukul 17.44 WIB ditandai dengan pemukulan lonceng. Sebelumnya umat melakukan puja bakti, dilanjutkan dengan pradaksina dan memandikan rupang Sang Buddha. Prosesi dalam menyambut detik-detik Waisak dilaksanakan sebagaimana mestinya dan dilaksanakan dengan penuh keyakinan. Usai dilaksanakan pradaksina, umat Buddha melakukan meditasi selama kurang lebih 10 menit menjelang detik-detik Waisak tahun ini. \"Detik-detik menyambut Waisak tahun ini memang dilakukan dengan sangat sederhana dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya,\" kata sesepuh Wihara Avalokitesvara Suparmin, Kamis (7/5). Baca Juga Zona Merah, Temanggung Belum Ajukan PSBB Ia memuturkan, detik-detik menyambut Waisak tahun ini dilaksanakan sesuai dengan protokol penanganan dan pencegahan penyebaran Covid-19. \"Pelaksanaan detik-detik Waisak kami laksanakan sesuai dengan anjuran dan aturan dari pemerintah,\" tuturnya Menurutnya, dalam situasi normal umat Buddha di desanya mengikuti detik-detik Waisak di Candi Borobudur, namun tahun ini dilakukan di wihara dengan jumah umat terbatas, hanya sekitar 10 persen. Puja Bakti ini dilaksanakan sederhana dengan jumlah umat terbatas sekitar 50 orang. Pelaksanaan puja bakti dengan mengikuti protokol kesehatan yang ada, antara lain jaga jarak 1 meter antarumat dan juga mengenakan masker dan mencuci tangan. Suparmin menyampaikan dalam puja bakti tadi juga mohon pada Tuhan YME semoga wabah Covid-19 segera sirna dari dunia ini sehingga nanti semua masyarakat, semua makhluk hidup dengan bahagia. Waisak tahun ini dengan tema \"Manfaat momentum Waisak untuk memajukan kesadaran Buddha Dharma dan pencerahan serta mengembangkan kebijaksanaan\". Menurut dia antusias umat sebetulnya berkeinginan untuk bersama-sama mengikuti Puja Bakti, namun karena pandemi COVID-19 sehingga umat juga menyadari. Karena harus jaga jarak meskipun dengan jumlah umat terbatas terpaksa juga menggunakan gedung PAUD dan dapur yang ada di samping wihara. \"Kami juga memanjatkan doa agar pandemi ini bisa segera berakhir dan masyarakat bisa menjalankan ibadah serta beraktivitas kembaliseperti biasa,\" harapnya. (set) 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: