Diklatsar Banser, Wabup Wonosobo: Ciptakan Suasana Damai dan Aman
WONOSOBO, MAGELANGEKSPRES.COM- Sebanyak 100 calon anggota Banser Satkoryon Kejajar mengikuti Pendidikan Pelatihan Dasar (Diklatsar) Banser X-23 B di lapangan Desa Sembungan Kecamatan Kejajar. Peserta diajak untuk terlibat aktif menjaga keamanan dan ketertiban di tengah isu intoleransi. “Sebagai organisasi besar Ansor Banser harus bersinergi dengan pemerintah di tingkat kecamatan untuk menciptakan suasana damai dan aman di lingkungan masing-masing,” ungkap Wakil Bupati (Wabup) Wonosobo, Muhammad Albar saat membuka diklatsar kemarin. Menurutnya, partisipasi Ansor dan Banser sudah cukup baik, namun perlu adanya peningkatan penguatan aqidah aswaja serta kemampuan tambahan lain agar mampu memberikan manfaat secara lebih luas kepada masyarakat. “Ansor Banser sebagai gerakan pemuda mampu berkontribusi di berbagai bidang kepemudaan, kemasyarakatan dan juga keagamaan di lingkungan masing-masing. Maka kapasitas harus terus diasah,” katanya. Sementara itu, Danramil 05/Kejajar Kodim 0707/Wonosobo Kapten Inf Eko Purwanto mengajak para peserta Diklatsar Banser agar selama mengikuti pendidikan patuhi aturan yang telah ditetapkan oleh panitia. Sehingga bisa mengikuti pendidikan dengan selamat dan sukses sampai dilantik menjadi anggota Banser. Tidak lupa serap semua ilmu yang diajarkan, sebab ilmu tersebut akan berguna nanti saat mengabdi kepada masyarakat dan organisasi. ”Pendidikan dan latihan dasar Banser (Barisan Ansor Serbaguna) ini, menurut kami adalah bentuk dukungan dari peningkatan kualitas sumber daya manusia, menciptakan generasi generasi muda yang cerdas dalam ilmu pengetahuan baik dalam Akhlakul Karimah,” ucapnya. Selain itu setelah dilantik nanti agar bertindak sopan santun, ikuti aturan organisasi, hindari arogansi. Sehingga menjadi anggota Banser dambaan masyarakat. Sebab para pendiri organisasi dahulu membentuk Banser sebagai pejuang agama, pejuang masyarakat dan pejuang negara. Harapannya bahwa Diklatsar ini dapat membentuk karakter pemuda yang cinta kepada bangsa dan negara serta taat pada fatwa-fatwa kiai. Sebab bahwa hari ini aksi-aksi intoleransi masih ada di beberapa daerah. “Diklatsar adalah upaya kongkrit membentuk karakter pemuda yang toleran, mengayomi, dan cinta kepada bangsa dan negara,” pungkasnya. (gus)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: