Dikpora Wonosobo Belum Izinkan KBM Tatap Muka

Dikpora Wonosobo Belum Izinkan KBM Tatap Muka

MAGELANGEKSPRES.COM,WONOSOBO- Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Dikpora) Kabupaten Wonosobo belum mengizinkan kegiatan belajar mengajar secara tatap muka. Hal tersebut menyusul status belum hijau  yang disandang oleh kabupaten setemoat di era pandemi covid-19 ini. “Kami belum izinkan sekolah mengumpulkan peserta didik selama masa pandemi global covid-19. Ini demi keselamatan bersama. Salah satu protokol kesehatan covid-19, yang harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari adalah menghindari kerumunan,” ungkap  Kepala Dikpora Wonosobo  Mohamad Kristijadi usai gelar sosialisasi Pengelolaan Pendidikan di Masa Pandemi Covid-19, di Pendopo Bupati Belakang, Kamis (16/7). Menurutnya, selain tidak diperbolehkan mengumpulkan siswa, sekolah juga tidak diperkenankan untuk mengundang orang tua murid baru ke sekolah. Proses pembelajaran dilakukan dengan model PJJ dan BDR. Baca Juga Terjaring Razia Masker di Pasar, 56 Orang Didenda Rp10 Ribu, “Kegiatan belajar mengajar model pertemuan tatap muka (PTK) siswa maupun orang tua murid, diperbolehkan, jika  Wonosobo sudah masuk zona hijau covid-19. Itu saja waktunya harus bertahap,” imbuhnya. Dijelaskan pula, proses pembelajaran jarak jauh (PJJ) dalam jaringan (daring) untuk jenjang SD dan SMP di Wonosobo belum berjalan secara maksimal. Sebab keberhasilan pelaksanaan PJJ daring level I online murni tingkat SD baru berjalan 1 persen dan jenjang SMP 9 persen. Sedang di level II yang menggunakan fasilitas WA, SMS, google class room dan email SD 39 persen dan SMP 29 persen. Sedang di level III atau PJJ luar jaringan (luring) terencana, sambungnya, keberhasilan pelaksanaan di tingkat SD 32 persen dan di SMP 40 persen. Dan, di level IV PJJ luring tidak terencana keberhasilannya tingkat SD mencapai 28 persen dan SMP 22 persen. PJJ luring terencana guru tidak menggunakan metode online tapi melakukan home visit. Sedang luring tidak terencana sekolah atau guru tidak melaksanakan proses pembelajaran sama sekali. Mereka menganggap selama pandemi Covid-19 sekolah libur tanpa ada PJJ. “Rendahnya pelaksanaan PJJ daring selama pandemi Covid-19 di tingkat SD dan SMP, karena banyak terjadi kendala tehnis di lapangan. Baik yang dihadapi guru, siswa maupun orang tua sebagai pendamping PJJ anak di rumah,” bebernya. Disdikpora Wonosobo mengaku tengah menyiapkan skenario pembalajaran tatap muka (PTM) normal, PTM protokol kesehatan, PJJ dan perpaduan antara PTM dan PJJ guna mensikapi pandemi covid-19 yang belum jelas kapan akan berakhir ini. (gus)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: