Dirapid Test, Pengunjung Wisata Menghindar, Masih Banyak Warga Tak Pakai Masker

Dirapid Test, Pengunjung Wisata Menghindar, Masih Banyak Warga Tak Pakai Masker

MAGELANGEKSPRES.COM,KENDAL – Pengunjung tempat wisata Juwero Hill di Desa Triharjo, Kecamatan Gemuh bubar saat akan dilakukan rapid test. Gelar rapid test itu dilakukan oleh Tim Gugus Tugas Kecamatan Gemuh untuk memutus mata rantai penularan covid-19 di tempat wisata. Diduga karena takut sehingga petugas hanya mendapatkan belasan pengunjung yang bersedia untuk dirapid test. Pengunjung yang kabur merupakan peserta senam bersama yang dipandu oleh instruktur senam yang ada di tempat tersebut. Pelaksanaan rapit test dadakan dilakukan di tempat wisata Juwero Hill itu dilakukan secara acak dengan pola pengambilan sampel kepada pengunjung yang memakai dan tidak memakai masker. Pasalnya sejak resmi dibukanya tempat wisata baru yang menyajikan keindahan alam hutan belantara berlatar Bendung Juwero dan Jembatan Gantung Juwero itu mampu menjadi daya tarik bagi warga untuk datang ke tempat tersebut. Bahkan dilibur akhir pekan tempat wisata baru yang dikelola oleh Bumdes desa itu banyak didatangi oleh warga. Banyaknya kerumunan warga yang ada di tempat wisata itu dikawatirkan akan memunculkan klater baru penyebaran covid-19. Pihak kecamatan dan instutusi terkait tak tinggal diam, mereka terjun langsung ke lapangan untuk melakukan rapid test guna memutus mata rantai penyebaran virus korona di Kabupaten Kendal. Namun, saat petugas datang berpakaian alat pelindung diri (APD) lengkap hendak melakukan rapid test justru banyak pengunjung yang ketakutan dan langsung pergi meninggalkan tempat wisata tersebut. Padahal sebelumnya mereka usai asik melakukan senam bersama di tempat wisata yang menyuguhkan keindahan alam hutan dan bendungan tersebut. Sehingga petugas hanya mendapatkan belasan pengunjung yang bersedia dilakukan rapid test. Selain rapid test dan membagikan ratusan masker juga mensosialisasikan Perbup No 51 Tahun 2020, tentang Kewajiban Penggunaan Masker dan Social Distancing. “Banyak warga yang wisata ke sini. Kekawatirannya ada yang abaikan protokol kesehatan. Seperti tak pakai masker dan jaga jarak. Jangan sampai ini jadi klaster baru penyebaran covid. Sehingga rapid test ini perlu dilakukan. Secara acak kita lakukan, baik yang pakai masker maupun tidak. Tapi tahu ada petugas datang, pengunjung pada pergi tinggalkan lokasi. Mungkin takut dirapid test sehingga hanya dapat 15 warga yang di rapid test,” kata Camat Gemuh M Fatoni, kemarin, disela-sela pelaksanaan rapid test. Fatoni, mengungkapkan untuk pengunjung tempat wisata Juwero Hill yang menjalani rapid test hasilnya reaktif maka akan dilakukan karantina mandiri. Karantina mandiri itu akan dilakukan pihak kecamatan bekerjasama dengan desa tempat pengunjung itu tinggal. Hasil reaktif rapid test terhadap pengunjung itu juga akan dilaporkan ke Tim Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten. “Jika ada pengunjung hasil rapid testnya reaktif akan dlakukan karantina mandiri di desanya. Kita akan koordinasi dengan desanya. Hasil reaktif rapid juga kita laporkan ke Tim Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten,” ungkapnya. Selain petugas kesehatan Puskesmas Gemuh 1, giat rapid test itu juga melibatkan dua instansi terkait yang ada di wilayah Kecamatan Gemuh, yakni Polsek dan Koramil. Dalam kesempatan itu, sosialisasi patuhi protokol kesehatan dan Perbup No 51 Tahun 2020, tentang Kewajiban Penggunaan Masker dan Social Distancing tak hanya diserukan oleh Camat Gemuh, namun juga dilakukan oleh orang nomor satu di Polsek Gemuh. Dalam kegiatan apapun, Kapolsek menghimbau warga untuk tetap mematuhi protokol kesehatan, yakni menjaga kesehatan, mencuci tangan dengan sabun menggunakan air yang mengalir, dan menggunakan masker serta menjaga jarak. “Patuhi protokol kesehatan ini hukumnya wajib. Kini sudah ada Perbup No 51 Tahun 2020, tentang Kewajiban Penggunaan Masker dan Social Distancing. Perintah Pak Presiden kita diminta masif untuk lakukan 3T, yakni tresting, tresing, treatmen atau menguji, mencari dan melacak. Menguji dengan lab, dengan rapid test. Lalu mencari atau melacak yang dimungkinkan terpapar virus korona. Mencarinya melalui rapid test di tempat keraian. Yang terakhir kita diminta menjaga kesehatan. Jika yang dirapid test reaktif maka kita jaga kesehatanya agar tak terpapar virus korona,” kata Kapolsek Gemuh AKP Abdullah Umar. (lid)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: