DPRD Temanggung Pertanyakan Penetapan Prioritas Pengembangan Pariwisata
MAGELANGEKSPRES.COM,TEMANGGUNG – Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Kabupaten Temanggung Tahun 2019-2025 dipertanyakan oleh kalangan DPRD setempat. Pasalnya hingga saat ini belum ditetapkan daerah yang akan menjadi pusat industri wisata di kabupaten penghasil tembakau ini. Ketua Fraksi Golkar DPRD Temanggung Slamet SE mengatakan, salah satu sasaran pembangunan kepariwisataan daerah adalah terbangun atau berkembangnya destinasi wisata Kabupaten Temanggung. Akan tetapi hingga saat ini belum ada penetapan prioritas pengembangan industri pariwisata. Seharusnya kata Slamet, pemerintah menetapkan daerah mana saja yang akan menjadi sasaran pengembangan, sehingga dalam pelaksanaanya bisa lebih terarah dan lebih fokus. “Prioritas pengembangan kepariwisataan didasarkan pada wilayah kecamatan atau pada potensi obyek yang sudah ada, atau atas dasar yang lainnya. Harus ada kejelasannya,” tanya Slamet. Adapun salah satu yang mempengaruhi pertumbuhan industri kepariwisataan di suatu daerah adalah peran serta sektor swasta atau investor di bidangnya. Di bidang kepariwisataan seperti daerah-daerah lain di sekitar, baik dengan pola kemitraan maupun kerja sama atau yang lainnya. “Investor juga mempunyai peran yang cukup kuat untuk pengembangan wisata, nah harus ada kejelasan sistem yang akan diterapkan, sehingga ke depannya tidak akan menimbulkan masalah baru,” katanya. Baca Juga Ribuan Karyawan di Temanggung yang Dirumahkan, Kini Kembali Bekerja Menurutnya, sampai saat ini juga belum ada kejelasan pengembangan wisata dengan pola-pola tersebut. Kendati demikian jika pemerintah akan melakukan pengembangan wisata dengan pola tersebut harus dituangkan dalam peraturan daerah (perda). Slamet berharap, ke depan industri pariwisata di Temanggung bisa terus berkembang, sehingga bisa menyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD). Selain itu juga berdampak positif yakni meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sekitar objek wisata. Sementara itu Bupati Temanggung M Al Khadziq mengatakan, terkait dengan prioritas pengembangan kepariwisataan, pemerintah akan mengutamakan pada pengembangan destinasi pariwisata yang telah ada. Namun tidak menutup kemungkinan potensi wisata baru yang bisa dikembangkan menjadi destinasi wisata potensial. “Kita akan fokus untuk pengembangan wisata yang sudah ada terlebih dahulu,” katanya. Sedangkan untuk jalinan kemitraan dan komunikasi dengan pihak investor pariwisata, bahwa investor internal sudah banyak yang andil dalam pengembangan pariwisata secara umum baik dari sisi destinasi maupun pendukungnya, baik berupa hotel, homestay, restoran dan tempat lainnya. Sedangkan investor dari luar masih perlu dijalin kerjasama dengan semua stakholders secara instensif. (set)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: