Dukung Petani Milenial Melek e-commerce, Kementan Gandeng Komisi IV DPR RI Gelar Bimtek

Dukung Petani Milenial Melek e-commerce, Kementan Gandeng Komisi IV DPR RI Gelar Bimtek

MAGELANGEKPRES.COM - Perkembangan Teknologi Informasi Komunikasi (TIK) terutama jaringan internet, telah membawa perubahan bentuk interaksi antar manusia baik interaksi secara personal maupun interaksi secara massal. Perubahan tersebut meliputi berbagai bidang, termasuk dalam hal perdagangan yang dalam beberapa tahun terakhir telah memanfaatkan jaringan internet dan teknologi informasi lainnya untuk memudahkan akses pasar, penyediaan barang dan distribusi termassuk produk – produk pertanian. Melihat hal ini Menteri Pertanian RI, Syahrul Yasin Limpo (SYL) menyatakan, “Pengaruh positif perkembangan TIK melalui jaringan internet harus dirasakan oleh komunitas petani. Manfaat yang dapat diperoleh petani dari perkembangan internet sangat besar, selain kemudahan dalam mengakses berbagai informasi, terbukanya jaringan memperoleh sarana usahatani yang tak kalah penting adalah adanya peluang pemasaran hasil pertanian (e-commerce) yang berasal dari desa ke seluruh penjuru dunia”. Lebih lanjut Mentan SYL menyampaikan, “Berbagai kemudahan dan peluang yang bisa dimanfaatkan oleh petani untuk memasarkan produknya diharapkan dapat meningkatkan pendapatan petani dan pada akhirnya mendorong perubahan struktur petani dari petani kecil ke petani menengah atau dari petani menengah ke petani pengusaha serta dari petani tradisional ke petani modern, yang dalam hal ini hanya bisa dilakukan oleh petani muda/milenial yang notabene melek teknologi”, papanya. Secara terpisah Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi menyampaikan, ”Peluang usaha di bidang pertanian di masa pandemi Covid-19 terus terbuka, pandemi berdampak pada gangguan mobilitas orang dan barang, serta mengubah perilaku konsumen dalam berbelanja serta memenuhi kebutuhan pokoknya. Untuk menjaga kontak fisik dan menghindari tempat umum, konsumen lebih memilih berbelanja secara daring dengan memanfaatkan berbagai marketplace penyedia aneka kebutuhan pokok, termasuk komoditas pertanian”. Dikatakan Kabadan lebih lanjut, ”Berbelanja secara daring saat ini dijadikan solusi untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, sehingga konsumen kini banyak berpindah berbelanja secara masif dari pasar tradisonal ke platform daring (online). Penggunaan e-commerce dan media sosial sebagai kanal utama pemasaran di tengah kondisi pandemi menjadi salah satu cara untuk mempromosikan produk atau usaha agribisnis”, ucapnya. Untuk mendukung peningkatan kualitas SDM petani milenial di wilayah Jawa Tengah, khususnya di Kabupaten/Kota Magelang Anggota Komisi IV DPR RI Vita Ervina, SE. MBA. bekerjasama dengan UPT Pendidikan Polbangtan Yogyakarta Magelang, mengadakan kegiatan Bimbingan Teknis (BIMTEK) bagi 100 orang petani milenial dan penyuluh pertanian dengan materi edukasi literasi digital penggunaan e-commerce untuk mempromosikan produk – produk pertanian lokal sekitar. Vita memberikan dorongan, “Agar petani milenial terus semangat untuk terus belajar serta mengembangkan diri dalam bidang pemasaran digital. Selain itu, sebagai legislative, saya akan terus memperjuangkan aspirasi penguatan regulasi serta strategi pengembangan e-commerce komoditas pertanian agar terus memberikan dampak positif pada pembangunan daerah khususnya Magelang dan sekitarnya”, papar Pembina Petani Peternak Millenial GraVITAsi dengan penuh semangat. Pada kesempatan pembukaan Bimtek, Direktur Polbangtan Yoma Bambang Sudarmanto menyampaikan, “Bimtek ini merupakan program aksi nyata dukungan Pemerintah (Kementan) dan Komisi IV DRI RI bagi generasi milenial agar memiliki kemampuan teknis dan manajerial dalam pengelolaan usaha tani dengan terus mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan teknologi terutama pada masa digital 4.0 saat ini agar tidak ketinggalan jaman. Dimana menguasai media digital adalah salah satu kunci untuk dapat mengenalkan kepada konsumen tentang produk yang dimiliki kepada pasar domestik maupun pasar lnternasional”. Selain materi tentang e-commerce ini dijelaskan Bambang, “Materi lain dalam bimtek ini antara lain smart farming, integrated farming, peluang start up komoditas pertanian serta materi terakhir berupa penumbuhan jiwa wirausaha bagi kaum milleniial, yang kesemuanya disampaikan oleh para praktisi sebagai nara sumber berpengalaman keseumanya selama 11 Jam Pelajaran\", tuturnya.(rls)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: