Eko Purnomo dan Abdul Arif Tidak Disebut Plat Hijau
MAGELANGEKSPRES.COM,WONOSOBO - Awal tahun 2020, Kiai sepuh NU yang tergabung dalam plat hijau gelar halaqah kemarin. Sebanyak 11 nama dimunculkan untuk berlaga dalam pilkada 2020. Namun dalam daftar nama itu, tidak ada nama Bupati Wonosobo dan Abdul Arif. “Kita menjaring nama nama yang betul betul berangkat dari suara Nahdliyin. Jadi pemilihan bakal calon bupati dan wakil itu bukan hanya ditentukan dari elit kiai saja,” ungkap Anggota Plat Hijau, KH Abdullah Mubarok. Menurutnya, puluhan kasepuhan dan kiai di Kabupaten Wonosobo berkonsolidasi menyikapi isu pilkada yang mulai menghangat. Melalui perkumpulan Plat Hijau itu, 11 nama disiapkan untuk maju dan berlaga dalam pilkada 2020 mendatang. Hadir dalam kesempatan tersebut KH Abdul Chalim Alh, KH Subromalisi, KH Mutiqqun Asnawi, KH Ismail Mahmud, KH Haedar Idris, Dr KH Ngarifin Shidiq, KH Hakim Idris dan beberapa kiai lainnya. Dirinya menjelaskan ke 11 nama yang terpilih itu berasal dari kader atau ulama yang berangkat dari NU. Meskipun memiliki latar belakang pekerjaan yang berbeda beda. Mulai dari tokoh yang berasal dari ulama, pengurus di partai politik hingga pengusaha. Baca Juga Pelajar Dominasi Kasus Narkoba di Temanggung Ke 11 kandidat tersebut antara lain, KH Ngarifin Shidiq (Ketua PCNU), KH Abdurrohman Effendi (Ketua MWC NU Wonosobo), Drs H Sabar Al Imron (mantan Sekretaris PCNU), Hj Ummi Fatmah Al Hafidzoh (Ketua PC Muslimat NU). Mereka berangkat dari Struktur NU. Sementara tokoh dari parpol antara lain, Agus Ahmad Muhammmad dari Hanura, Hasan Asy’ari dan M Albar dari PKB, Heru Iriyanto dan Triyana Widodo dari Golkar, dan Yasin Yusuf dari PDIP. Satu tokoh berasal dari kalangan pengusaha yaitu Aryadi. Sedangkan dua nama yaitu Eko Purnomo yang saat ini menjadi Bupati Wonosobo serta Abdul Arif KFC yang sudah dapat restu dari tig kiai sepuh tidak masuk daftar. “ Jadi nama kandidat itu berasal dari hasil kajian dan penjaringan yang dilakukan Plat Hijau secara intens dan mendalam,” terangnya. Meski dirinya mengakui bahwa nama tersebut masih belum final. Artinya masih terbuka peluang bagi nama baru yang akan muncul. Sebab menurutnya dari hasil yang telah keluar itu para kiai tidak merekomendasikan. Hanya sebagai kandidat yang berpotensi maju dalam bursa pemilihan bupati Wonosobo periode 200-2024. “Di luar nama tersebut di atas, tidak menutup kemungkinan ada kader NU yang belum terdaftar dan Plat Hijau masih sangat terbuka. Keputusan ini merupakan perwujudan aspirasi dan sumbangsih warga NU secara makro untuk Wonosobo lebih berkah,” ucapnya. Baca Juga Petugas Gabungan Dadakan Geledah Rutan Purworejo Sementara itu, ketua DPC PKB Muhammad Albar, mengemukakan bahwa pihaknya belum akan mengambil sikap apapun, menunggu dinamika politik yang ada, serta melakukan pembicaraan yang lebih intens. “Semua keputusan politik masih akan terus berproses dan berkembang, ini saya kira dinamika jelang pilkada,” katanya. (gus)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: