Enam Mahasiswa Ikuti Program Guru Internasional di Dua Negara

Enam Mahasiswa Ikuti Program Guru Internasional di Dua Negara

MAGELANGEKSPRES.COM, WONOSOBO – Salah satu peserta program Itihadu Tholabah Lughoh Al Arobiyyah (ITHLA) Abroad sekaligus Dewan Pimpinan Wilayah 3 ITHLA Jateng-DIJ, Ahmad Nurkhalim Al Aziz asal Unsiq Wonosobo berpamitan dengan Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin, kemarin (26/3). Nurkhalim bersama lima mahasiswa lain akan mengikuti Program Guru Intenasional yang akan diselenggarakan di Thailand dan Malaysia tahun 2019. Agenda pertemuan yang berlangsung di Ruang Kerja Wakil Gubernur tersebut menjadi ajang perkenalan sekaligus berpamitan langsung sebanyak 6 mahasiswa asal Jateng-DIJ sebelum diberangkatkan pada 5 April 2019 mendatang. Wagub Taj Yasin atau yang akrab disapa Gus Yasin membuka dengan sambutannya dan berpesan agar menjadikan program mengajar di Thailand dan Malaysia tersebut sebagai tantangan mahasiswa bahasa Arab. Yakni khususnya delegasi ITHLA Abroad untuk membuktikan dan meneruskan pengakuan dunia bahwa Indonesia merupakan negara yang sudah menyajikan dan menggunakan teks bahasa Arab. Agenda itu juga dihadiri perwakilan dari Dinas Pendidikan Jawa Tengah dan juga Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata. Pihak dinas sangat mengapresiasi program ini karena ini bisa menjadi pembuktian potensi dari Indonesia khususnya dari daerah Jawa Tengah dan DIJ dan berharap mahasiswa bisa memperkenalkan budaya lokal sembari melakukan pengabdian. “Setelah pulang ke indonesia diharapkan mahasiswa bahasa Arab bisa berkontribusi langsung dan mampu hadir di tengah-tengah masyarakat,” ungkap Gus Yasin. Dijelaskan Nurkhalim, keberadaan program ITHLA Abroad menyebut bahwa adanya program itu menjadi jawaban atas perkembangan pendidikan di era sekarang yang menuntut mahasiswa semakin aktif melakukan terobosan baru. “Mahasiswa jurusan bahasa Arab tidak boleh kalah dengan mahasiswa jurusan lain. Mengikuti ITHLA Abroad yang diselenggarakan oleh ITHLA Indonesia merupakan salah satu ajang bergengsi yang membanggakan dan setara dengan Student Exchange kelas Asia Tenggara,” ungkap Nur kemarin (27/3). Program Guru Intenasional tersebut juga disebut Nurkhalim menandakan bahwa mahasiswa bahasa Arab sudah siap mengikuti arus pendidikan seiring dengan perkembangan zaman. Bahkan para peserta yang tidak hanya berasal dari Perguruan Tinggi negeri membuktikan bahwa kompetensi bahasa arab di kampus Jateng-DIJ juga patut diapresiasi kualitasnya. (win)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: