Erick Thohir Minta RS Daerah Tanggap

Erick Thohir Minta RS Daerah Tanggap

MAGELANGEKSPRES.COM,JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir memerintahkan Rumah Sakit BUMN agar cepat tanggap dalam mencegah masuknya virus corona ke Indonesia. Erick memberikan perhatian dan harapan yang besar terhadap RS BUMN. \"Beliau (Erick) mendorong RS BUMN untuk menyediakan alat pelindung diri (APD) dan fasilitas ruang isolasi terhadap pasien dengan gejala penyakit yang mengarah gejala infeksi Novel Coronavirus,\" kata dr. Fathema Djan Rachmat selaku Direktur Utama Pertamedika IHC pada webinar bertema “Sosialisasi Kesiapsiagaan RS BUMN dalam Menghadapi Infeksi Novel Coronavirus” yang diadakan di RS Pusat Pertamina Jakarta, Selasa (4/2). Adapun fasilitas yang harus disiapkan yakni ruang isolasi dengan tekanan negatif dan APD lengkap seperti gown biohazard / apron long sleeves, head cap disposable, masker n95, safety goggle, sarung tangan, sepatu boot. \"Langkah kesiapsiagaan lainnya adalah pembentukan tim gerak cepat identifikasi dan pencegahan penyebaran Novel Coronavirus di seluruh RS BUMN,\" kata Fathema. Terjadinya wabah novel corona virus di Tiongkok yang kemudian menyebar ke 27 negara di dunia, telah menjadi perhatian WHO dan Kementerian Kesehatan seluruh negara. Saat ini telah ada 20.626 orang yang positif terinfeksi virus corona dan korban tewas akibat terinfeksi virus corona telah mencapai 462 jiwa. \"Angka kematian ini memang masih di bawah angka kematian akibat MERS dan SARS, namun kecenderungannya angka ini akan bertambah, sehingga harus diantisipasi oleh seluruh pihak,\" kata Fathema. Fathema menyampaikan bahwa RS BUMN harus siap siaga dan berperan aktif dalam pencegahan penyebaran infeksi Novel Coronavirus di Indonesia. Dengan dilakukan kesiapsiagaan di 64 RS BUMN yang ada, diharapkan tidak terjadi penyebaran di Indonesia. \"Hal ini dapat tercapai tentunya dengan menjalin kerjasama yang baik dengan Kementerian Kesehatan, Kantor Kesehatan Pelabuhan, dan rumah sakit rujukan infeksi yang ditunjuk oleh pemerintah,\" katanya. Ketakutan mengenai virus ini juga diperparah dengan adanya berita hoaks (kabar bohong) mengenai penyebaran virus ini. Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate menyatakan hingga Senin, 3 Februari 2020, telah ditemukan sebanyak 54 informasi hoaks yang tersebar melalui media sosial dan platform pesan instan. \"Hasil pantauan Tim AIS Kementerian Kominfo ada 54 informasi hoaks. isinya beragam, mulai dari soal sumber penyebaran, ada kabar pasien di rumah sakit beberapa daerah terkena virus corona, hingga soal pencegahan dan penyembuhannya,\" jelas Johnny pada temu media di gedung Kementerian Kominfo, Senin (3/2). Menurut Johnny, hasil monitoring lalu lintas percakapan media sosial berkaitan dengan virus corona cenderung meningkat. \"Tiga hari yang lalu kami pantau ada 36, hari ini sudah hampir dua kali lipat konten hoaks dan disinformasi yang disebarkan,\" jelasnya. Direktur P2PML Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, dr. Wiendra Waworuntu mengatakan, \"Perlu dilakukan edukasi terhadap pasien, keluarga, dan masyarakat sehingga dapat meredam berita hoaks yang beredar di masyarakat,\" kata Wiendra. Sementara dokter spesialis penyakit dalam Robert Shinto dari RS Pelni & Divisi Penyakit Tropik dan Infeksi Departemen Ilmu Penyakit Dalam RS Cipto Mangunkusumo (RSCM) FKUI memaparkan secara lugas update situasi terkini, identifikasi kasus yang terjadi dan cara-cara pencegahan yang dapat dilakukan oleh para tenaga kesehatan. Paparan Ilmiah ditutup dengan paparan dari Anas Ma’ruf Kepala KKP I Soekarno Hatta, mengenai berbagai langkah serta skrining yang diilakukan di Bandar Udara untuk menyikapi perkembangan case infeksi Novel Corona Virus (2019-NCov). Dalam acara ini juga diperagakan penggunaan APD - Alat Pelindung Diri yang harus digunakan oleh tenaga kesehatan di rumah sakit oleh Tim PPI RS Pusat Pertamina. \"Penyebaran virus ini begitu cepat, kami mengambil langkah dengan tetap berhati-hati dan selalu siaga dalam menghadapi kemungkinan-kemungkinan yang ada,\" kata Robert. Sebanyak 50 RS BUMN mengikuti Webinar yang diadakan di RS Pusat Pertamina. Dalam webinar tersebut mensosialisasikan standar serta mengidentifikasi sumber infeksi dengan menghadirkan narasumber yang merupakan pakarnya. \"Hal ini merupakan upaya untuk meningkatkan knowledge para tenaga kesehatan di Rumah sakit dalam pencegahan dan pengendalian penyebaran infeksi virus corona,\" katanya. RS BUMN yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia, akan melakukan kordinasi erat dengan pihak Kemenkes dan Dinas Kesehatan dari tingkat daerah hingga pusat, serta tiga rumah sakit yang menjadi rujukan secara nasional, yaitu RSPAD Gatot Subroto, RS Persahabatan & RSPI Sulianti Saroso. (dim/fin/ful)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: