Food Estate, Harga Komoditas Sudah Disepakati Bersama

Food Estate, Harga Komoditas Sudah Disepakati Bersama

WONOSOBO, MAGELANGEKSPRES.COM - Presiden Jokowi melakukan kick off penanaman cabai di area food estate Desa Lamuk Kecamatan Kalikajar. Food estate merupakan sistem lingkaran tertutup, proses hulu hilir jalan dalam satu tempat. \"Yang menarik dari food estate menggunakan close loop atau sistem tertutup,\" ungkap Kepala Dispaperkan Wonosobo, Dwiyama SB. Menurutnya, sistem lingkaran tertutup, hulu hilir jalan dalam satu tempat, dari budidaya hingga pemasaran. \"Jadi harga komoditas sudah ditentukan di depan serta sudah disepakati sebelum menanam,\" katanya. Dengan pola itu, petani tidak lagi berpikir lagi soal menjual hasil produksi. Sebab pasti dibeli. Sehingga hasil akan naik. \"Jadi petani lebih fokus pada budidaya, tanah dan tanaman saja,\" ucapnya. Dosis lain ada peran beberapa pihak seperti peran pemerintah pusat melalui tehnologi dan peralatan, peran kabupaten ada peran peningkatan kapasitas kelembagaan dan perbankan didorong untuk bantu proses produksi melalui KUR dan ada off taker. \"Pemerintah hadir menjadi kolaborator antara petani, perbankan dan off taker,” tandasnya. Semua kegiatan tersebut akan dinaungi oleh perjanjian. Sehingga pemerintah juga akan menjadi pihak yang menjaga kesepakatan antar petani dan offtaker. \"Semua tertuang dalam perjanjian,\" katanya. Total untuk area food estate di Wonosobo seluas 339 hektar terdiri dari tanaman cabai dan tanaman bawang putih. \"Wonosobo memang cocok untuk jenis tanaman holtikultura, dan diharapkan pola food estate tersebut akan direplikasi ke daerah lain,\" terangnya. Sementara itu, Kades Lamuk Kalikajar Zainuri Rosid mengatakan, pemerintah tidak hanya berhenti setelah ada kunjungan presiden. Namun, ada pendampingan berkelanjutan. \"Kami berharap tidak berhenti di sini, tapi ada pendampingan berkelanjutan, \" ucapnya. Menurutnya, petani holtikultura menjadi andalan utama Desa Lamuk. Sedangkan untuk jumlah kelompok yang tergabung dalam program food estate mencapai 200 orang terbagi dalam 4 kelompok. \"Kita di sini mayoritas petani sayuran. Dengan adanya kepastian harga dengan penyalur itu jelas yang diharapkan, \" tandasnya.(gus)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: