Garap Pariwisata, Ganjar Ingin Kawinkan Jateng-Jogja

Garap Pariwisata, Ganjar Ingin Kawinkan Jateng-Jogja

MAGELANGEKSPRES.COM, KOTA MAGELANG - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menilai perlunya perkawinan pemerintah dua provinsi yaitu Jawa Tengah dan Jogjakarta dalam menggarap sektor pariwisata. Terlebih dengan adanya New Yogyakarta International Airport yang semakin membuka peluang penguatan jalinan itu. ”Saya keliling Magelang ternyata bagus banget. Sekarang tugasnya bagaimana mengembangkan pariwisata, syaratnya adalah promosi dan interconections antar-destinasi pariwisata,” kata Ganjar, di sela acara Syukuran Dulur Ganjar di RM Joglo Krajan, Magelang Selatan, Minggu (14/7). Saat ini kawasan wisata Borobudur berada di bawah kelola PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1980 tentang Penyertaan Modal Negara RI untuk Pendirian Perusahaan Perseroan (Persero) Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Prabu Boko, termasuk di dalamnya Candi Mendut dan Pawon. Ganjar menyampaikan kepada Presiden Joko Widodo, terkait 12 program unggulan Jawa Tengah, dan salah satunya adalah pariwisata. Menurutnya, Borobudur bisa ditata sebagai kawasan magnet pariwisata.”Borobudur merupakan satu dari tiga program yang diterima Presiden sebagai pengungkit utama pertumbuhan ekonomi Jateng sebesar 7 persen pada tahun depan,” ujarnya. Dia juga berencana untuk membuat Magelang dan sekitarnya menjadi satelit pariwisata yang pengelolaannya tidak dilakukan tiap-tiap daerah. Melainkan dengan proses kerja sama antara-daerah. ”Pengelolaan pariwisata nggak boleh per wilayah, tapi harus bareng-bareng, ada Kota Magelang, Kabupaten Magelang, Purworejo, Temanggung, yang wilayah Jogja ada Kulonprogo semua harus \\\'nyengkuyung\\\'. Kami sudah bahas sampai detail dengan Pemprov DI Jogjakarta dan sekarang tinggal eksekusi,” jelasnya. Soal promosi kawasan pariwisata di Jawa Tengah, sebut Ganjar, pemerintah berencana untuk mengadakan even spektakuler di Magelang. Ia tertarik dengan even-even raksasa yang biasanya hanya digelar di Jakarta saja. ”Terpikir oleh kami supaya menggelar event besar di Magelang. Seperti konser Westlife di Indonesia, kalau bisa diadakan di Jawa Tengah, Magelang. Ini promosi yang tepat dan harus dilakukan,” paparnya. Selain gelaran spektakuler, Ganjar juga mengaku tertantang untuk menggelar kegiatan olahraga berskala internasional, seperti Borbudur Marathon. Terlebih, kegiatan itu kini telah ditetapkan dunia sebagai event olahraga terakbar nomor dua di dunia. ”Kita dorong supaya besok bisa mendapatkan rangking satu, seperti Boston Marathon, dan lainnya,” ungkapnya. Dengan adanya event-event berskala internasional tersebut, lanjutnya, maka langkah lainnya adalah kenyamanan wisatawan. Segala fasilitas harus lengkap, termasuk masalah transportasi. Sebab, Magelang dirasa punya keunggulan lain, selain destinasi wisata juga kultur budayanya. ”Borobudur jelas sebagai wisata religi, candi-candi yang lain, gereja ayam. Kemudian Kota Magelang juga ada Gunung Tidar. Sangat plularis Jawa Tengah ini, karena semua ada di sini,” katanya. Ganjar pun mengaku takjub ketika Presiden Jokowi menspesialisasikan soal Borobudur. ”Presiden menginginkan adanya kontribusi dari daerah agar pertumbuhan ekonomi nasional bagus. Kita ditanyakan, kira-kira ada berapa program yang jadi prioritas agar pusat bisa membantu,” kata Ganjar. (wid)    

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: